KLIKPOSITIF – Semen Padang FC menelan kekahalan telak dalam laga pekan ke 26 melawan Dewa United di Stadion Pakansari Bogor, Rabu (5/3) malam WIB.
Pada pertandingan itu, skuad Kabau Sirah dibantai 6-0. Ini merupakan pembantaian kedua yang dilakukan Dewa United, setelah laga di pekan pertama yang berakhir dengan skor 1-8.
Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida harus mengakui ketangguhan Dewa United. Ia mengatakan, tim asuhannya tidak mumpuni menghadapi lawan setangguh Dewa.
“Kita sangat mudah kehilangan bola, kita tidak punya kapasitas untuk menguasai bola. Sedangkan mereka sangat berkualitas saat menguasai pertandingan,” katanya.
Pada pertandingan itu, Semen Padang FC sejatinya sempat mengejar ketertinggalan dengan menekan Dewa United.
Namun Agung Setyawan kemudian mengusir bek jangkung Kabau Sirah Tin Martic, karena melakukan pelanggaran atas Alex Martic di menit ke 48.
Keputusan wasit tersebut membuat Semen Padang FC kocar-kacir, dan laga di Pakansari berakhir menjadi mimpi buruk.
“Di babak kedua kita mencoba untuk mengejar ketertinggalan, tapi kita mendapatkan kartu merah. Setelah itu tidak ada lagi harapan.”
“Sebab kita tahu mereka punya kualitas yang lebih bagus dari kita, dan kita tidak punya kapasitas untuk merubah keadaan,” sebut pelatih asal Portugal itu.
Dengan kekalahan itu, Semen Padang FC saat ini bercokol di peringkat 16, dengan perolehan 21 poin.
Kendati berada di zona degradasi dan selisih poin yang sangat tipis dengan lawan, Almeida mengaku masih memiliki harapan untuk bertahan di Liga 1 musim depan.
“Kami masih dalam permainan, kita masih percaya dengan segala kemungkinan, kita tidak bisa menyerah, karena jarak poin sangat tipis.”
“Namun kedepan sulit untuk menentukan starting eleven dengan adanya pemain yang mendapatkan hukuman, dan cidera. Jadi ini bukan pertandingan yang mudah kedepannya,” pungkasnya.(*)