PESSEL, KLIKPOSITIF– Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar dan Wakil Rudi Hariansyah tetap menolak mobil dinas (mobnas) baru, meski pengadaaan kendaraan itu sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.
“Kami pakai mobil yang lama saja, karena masih layak,” ungkap Bupati Rusma Yul Anwar saat menjawab wartawan, di Painan, Rabu 18 Agustus 2021.
Menurutnya, biaya untuk pengadaan kendaraan baru itu sebaiknya dipakai untuk percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah. Apalagi, banyak sektor usaha di Pesisir Selatan, Sumbar yang terdampak akibat pandemi Covid.
“Jadi pakai yang lama saja, juga masih bagus. Kemana-mana masih bisa dipacu kok,” terangnya.
Data yang diterima KLIKPOSITIF, dalam APBD 2021, tercantum biaya pengadaan mobil baru untuk bupati-wakil bupati masing-masingnya sebesar Rp 682 juta.
Alasan kenapa dirinya menolak membeli mobil dinas baru dan perabot rumah tangga, lanjut bupati, karena dinilai anggaran untuk membeli kedua fasilitas itu bisa dialihkan untuk kepentingan masyarakat.
“Mobil dinas dan perabot rumah tangga itu sudah saya pakai sejak menjadi wakil bupati, nah kedua fasilitas itu saya gunakan disaat saya menjabat bupati saat ini, kedua anggaran fasilitas itu bisa digunakan untuk keperluan masyarakat,” ujar Bupati.
Menurut bupati, dirinya menjadi bupati hanya untuk kepentingan masyarakat yang sudah tertindas dalam keterpurukan kemiskinan dan perekonomian masyarakat sangat sulit. Ia menegaskan, menjadi bupati bukan untuk bersenang-senang, apalagi untuk gagah-gagahan.
Mantan kepala Dinas Pendidikan itu mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini perekonomian masyarakat sangat terpuruk angka kemiskinan Pessel itu bertambah.
Dengan demikian, anggaran yang semulanya untuk membeli mobil dinas baru dan perabot rumah tangga di rumah dinas bupati itu, bisa dialihkan untuk digunakan keperluan masyarakat.
“Mobil dinas saya pakai itu dan perabot rumah tangga yang ada di rumah dinas bupati itu fasilitas sewaktu saya menjadi wakil bupati, kalau masyarakat tidak percaya silahkan dicek, karena rumah dinas bupati itu terbuka lebar untuk siapa saja,” ujarnya lagi.
Ia melihat kondisi mobil dinas lama itu masih layak untuk digunakan, sehingga tidak perlu untuk mengeluarkan anggaran yang besar untuk membeli mobil dinas baru dan perabot rumah tangga baru,
Lebih lanjut bupati menambahkan, saat ini semua daerah kesulitan dengan anggaran di tengah wabah Covid-19. Bahkan akan ada lagi refocusing (pergeseran anggaran) untuk kepentingan penanggulangan Covid-19.