Dianggap Tidak Adil, Pelatih Semen Padang FC Pertanyakan Kartu Merah Wakaso Kala Lawan Persis

Wakaso mendapatkan larangan bermain selama 5 pertandingan

Iklan -Klikpositif Program Februari Hayati

KLIKPOSITIF – Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida mempertanyakan hukuman larangan bertanding gelandang Alhassan Wakaso, saat melawan Persis Solo.

Almeida mengatakan, hukuman yang diberikan Komisi Disiplin berupa larangan 5 kali pertandingan tidak seimbang dengan kesalahan yang dia lakukan.

“Sejak dimulainya pertandingan melawan Persis Solo lalu, menurut saya ada beberapa pelanggaran yang dipaksakan,” katanya.

Menurut Eduardo, beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh anak asuhnya tidak seharusnya diganjar dengan kartu kuning.

Sebab sebut pelatih asal Portugal itu, ada beberapa pelanggaran yang tidak sepantasnya diberikan kartu kuning oleh wasit.

Almeida merasa kecewa dengan putusan larangan 5 laga itu, karena dengan tidak adanya Wakaso, memperpanjang daftar pemain yang harus absen.

“Wakaso hanya bisa menyumbangkan permainannya 50 persen dari pertandingan yang tersisa. Ini sangat memberatkan kami,” sebutnya.

Situasi Semen Padang FC mengkhawatirkan jelang laga melawan PSBS Biak di Stadion H Agus Salim, Padang, Sabtu (1/3).

Sebab pada pertandingan ini, Kabau Sirah harus bisa tampil prima, sementara kondisi skuad tidak baik-baik saja.

Saat ini setidaknya ada 6 pemain yang mengalami cidera dan mendapatkan larangan bermain. Semuanya adalah pemain inti.

Keenam pemain tersebut adalah Marco Baixinho, M Ikbal, Felipe Chaby, Majefat, Alhassan Wakaso dan Kim Mingyu.

Semen Padang FC saat ini menempati peringkat ke 15 klasemen sementara. Satu posisi di atas zona degradasi, dengan perolehan 21 poin.

Kabau Sirah wajib menang dalam laga melawan PSBS Biak untuk mempertahankan posisi di Liga 1, karena hanya berjarak 2 poin dengan dua tim terbawah.(*)

Exit mobile version