Demo Kompor Induksi, Puluhan Pengajar Akui Kecanggihannya

Iklan -Klikpositif Program Februari Hayati

PADANG, KLIKPOSITIF – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi sosialisasikan penggunaan kompor induksi kepada pelajar SMAN 1 Kota Bukittinggi. Sosialisasi dilakukan dengan melakukan demo memasak menggunakan kompor induksi di ruang guru sekolah tersebut.

Para guru melihat langsung kemudahan dan kelebihan memasak menggunakan kompor induksi ini dan mencoba sendiri untuk melihat kecanggihan memasak dengan kompor induksi sehingga merasakan penggunaan kompor induksi yang terbukti aman, mudah dan efisien.

Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko. Kompor induksi juga tidak menyebabkan panas pada area kompor dan sekitarnya karena hanya menginduksi perangkat masak yang melekat diatasnya.

Sementara efisiensi didapatkan dari selisih penggunaan kompor induksi dibandingkan gas yang cukup besar. Rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi, biayanya sekitar Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400. Artinya jika ditotal, biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG sebulan mencapai Rp204.800 per bulan.

Jika dibandingkan dengan penggunaan kompor induksi, diasumsikan sebesar 82 kWh dengan harga listrik per kWh adalah Rp1.444,7. Jadi biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi adalah Rp118.465. Ada selisih atau efisiensi hampir 60%.

Sriyanti, salah satu guru mengatakan, pengalaman pertama menggunakan kompor induksi ini membuatnya sangat tertarik. ‘’Benar ya, terlihat canggih dan kekinian. Ruangan guru ini juga tidak terasa panas, tidak berasap, dan berbau, padahal kita memasak di dalam ruangan padat dan tertutup. Menarik sekali kompor induksi ini. Apalagi kata teman-teman PLN lebih efisien. Saya sangat tertarik untuk beralih ke kompor induksi,’’ sampainya.

Sementara itu Manager PLN UP3 Bukittinggi Rudi Hamiri menyampaikan, kompor induksi merupakan salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong perubahan perilaku dalam konsumsi energi berkelanjutan. Apalagi, gas yang ada di Indonesia saat ini mayoritas adalah energi impor, dengan menggunakan kompor induksi, masyarakat beralih menggunakan listrik yang merupakan energi domestik.

‘’Dengan melibatkan guru sebagai pengguna langsung dan penyambung lidah edukasi kompor indusi, kami berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan energi yang efisien dan ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari,’’ lanjutnya.

PLN siap mendukung masyarakat untuk lebih percaya diri beralih ke kompor induksi. ‘’Suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal untuk penambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar. Jadi pelanggan tidak perlu khawatir. Mari gunakan kompor induksinya, kami urus listriknya,’’ sampainya.

Exit mobile version