PADANG, KLIKPOSITIF – Direktur Utama (Dirut) PT Semen Padang, Asri Mukhtar, me-launching program Leader’s Talk yang bertujuan untuk lebih mendekatkan antara pimpinan dengan karyawan di lingkungan PT Semen Padang, Rabu (18/5/2022).
Program baru berupa dialog ekslusif dengan para leader itu, diawali oleh Ketua Yayasan Semen Padang sekaligus Dirut PT Yasiga Sarana Utama, Iskandar Z Lubis, sebagai narasumber.
Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar mengatakan, program Leader’s Talk ini dilaksanakan sekali dua bulan, yang nantinya akan disampaikan secara bergantian oleh leader yang ada di lingkungan PT Semen Padang.
Para leader yang menjadi narasumber, diharapkan dapat memotivasi dan memberikan inspirasi buat semua insan PT Semen Padang. Dan inspirasi tersebut diharapkan juga dapat diterapkan di lingkungan kerja, keluarga dan di lingkungan tempat tinggal.
“Semoga rekan-rekan yang saya cintai dapat mengambil poinโpoin penting yang disampaikan para leader. Karena, leadership ini bisa kita terapkan di manapun kita berada, di kantor, di rumah maupun bermasyarakat,” kata Asri Mukhtar.
Sementara itu, Iskandar Z Lubis mengaku senang diberikan kesempatan sebagai narasumber pertama program Leader’s Talk. Apalagi, program baru ini tidak hanya menginspirasi para karyawan, namun juga dapat meningkatkan interaksi antara bawahan dengan sang leader.
“Masa pandemi Covid-19, interaksi langsung antara pimpinan dengan bawahankan agak kurang, dan tentunya program baru ini sangat tepat sekali dilakukan di era back to new normal ini. Sebab, program ini dapat menjembatani para karyawan untuk mengenal lebih dekat leadernya itu seperti apa,” kata Iskandar Z Lubis.
Iskandar pada program Leader’s Talk tersebut menyampaikan tiga hal yang menurutnya, harus dimiliki seorang leader selain kemampuan manajemen, yaitu organizing, actuating, dan controlling.
Di samping tiga hal itu, sosok leader diharapkan juga dapat menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu Tut Wuri Handayani. “Artinya, dari belakang, seorang leader harus bisa memberikan dorongan dan arahan kapada bawahannya,” ujar Iskandar.
“Jadi, ada kalanya kita di depan, ada kalanya kita di tengah dan ada kalanya kita di belakang. Ketika leader kita memang butuh figur atau role model, kita harus berada di depan menjadi inspirator. Kita harus hadir dan memberikan contoh, supaya bawahan punya kepercayaan kepada kita,” sambungnya.
Selain itu, Iskandar juga menyampaikan tiga prinsip dalam memimpin yang tentunya harus dimiliki seorang leader. Pertama, yakin dengan dengan apa yang dilakukan. Kata Iskandar, yakin itu sangat penting, karena untuk mencapai tujuan banyak cobaan yang dihadapi dan seorang leader harus siap menghadapinya.
Kedua, mampu mendampingi perubahan. Perubahan, kata Iskandar, tidak semudah yang diucapkan. “Untuk melakukan perubahan, kita harus menyampaikan dan mengkomunikasikan tujuan dan alasan yang relevan, jelas dan sangat emosional, supaya bawahan bisa menjalani dan menghadapi perubahan yang dilakukan,” bebernya.
Kemudian prinsip yang ketiga, harus jujur mengevaluasi. Dalam melakukan evaluasi, leader harus objektif dan terukur menilai sesuatu, serta harus jujur, supaya keputusannya tepat. Karena, evaluasi tersebut merupakan keselamatan bersama dalam berorganisasi. “Kalau tidak jujur dan terukur, organisasi kita karam, ” tuturnya.
Direspons Antusias
Program Leader’s Talk perdana tersebut diikuti antusias oleh ratusan karyawan Semen Padang Group. Dan itu dibuktikan dari berbagai pertanyaan kepada narasumber.
Di antaranya, bagaimana cara seorang leader menyelesaikan persoalan dan juga melakukan pendekatan dengan bawahannya, serta bagaimana sikap seorang leader yang tepat dalam memberikan teguran, atau masukan kepada bawahan.
“Kemana pun Pak Iskandar Z Lubis ditempatkan, mudah sekali beliau merangkul semua lini di tempat tersebut,” kata Meli A, salah karyawan, dalam kolom komentarnya di aplikasi ms teams.
“Bagaimana caranya Bapak bisa keep calm dan santui gitu pak dengan beragam tekanan dari segala lini,” komentar Elisa M, karyawan lainnya.
Kemudian ada pertanyaan lainnya, maaf Pak Is, bagaimana pengalaman tersulit dalam memimpin tim,” tanya Lani Y. (*)