Debat Publik Putaran Pertama Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Suguhkan Suasana Kompetitif

Debat Publik Putaran Pertama Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Suguhkan Suasana Kompetitif

Debat Publik Putaran Pertama Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang

Hayati Motor Padang

PADANG, KLIKPOSITIF – Debat Publik Putaran Pertama untuk Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang yang berlangsung pada Sabtu malam (26/10/2024), menyuguhkan suasana kompetitif. Pasangan calon (Paslon) berkesempatan menyampaikan visi, misi, dan program mereka untuk periode 2024-2029.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Dorri Putra, menjelaskan bahwa debat ini dihadiri oleh tujuh panelis dari kalangan akademisi dan profesional, dengan moderator Oktafril Febriansyah. Debat terbagi dalam enam segmen, dimulai dengan penyampaian visi misi masing-masing paslon, dilanjutkan dengan pertanyaan dan penutup.

Mantan Ketua Bawaslu Kota Padang itu menekankan bahwa tujuan digelarnya debat publik ini, agar masyarakat Kota Padang dapat mengenal secara langsung visi dan misi dari para calon, serta menilai bagaimana mereka berkomunikasi dan menyampaikan ide.

“Debat ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami program-program yang ditawarkan, sehingga mereka dapat menentukan pilihan yang tepat pada Pilkada Serentak yang dijadwalkan pada 27 November 2024,” ujarnya. Ia juga menginformasikan bahwa debat kedua akan dilaksanakan pada 16 November 2024.

Paslon nomor urut 1, Fadly Amran dan Maigus Nasir, yang didukung oleh berbagai partai politik seperti Nasdem, Golkar, dan PDI Perjuangan, bertekad menjadikan Kota Padang sebagai kota pintar dan sehat. Mereka ingin menggerakkan segala potensi yang ada di kota ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warganya.

Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Muhammad Iqbal dan Amasrul, berfokus pada pengembangan Kota Padang sebagai kota pendidikan. Mereka berjanji untuk meningkatkan infrastruktur dan mensinergikan seragam sekolah, serta menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik, termasuk penggratisan BPJS. Selain itu, mereka juga berencana memberikan pinjaman usaha tanpa riba kepada masyarakat jika terpilih.

Pasangan nomor urut 3, Hendri Septa dan Hidayat, yang merupakan petahana, ingin menjadikan Kota Padang sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Mereka menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia, ekonomi, dan kebudayaan berbasis iman dan taqwa. Hendri Septa menyampaikan komitmennya untuk memberikan seragam sekolah gratis kepada masyarakat kurang mampu dan menjamin kesehatan berkelanjutan bagi semua warga.

Pada segmen kedua, masing-masing paslon melanjutkan untuk memperdalam visi misi mereka melalui pertanyaan dari moderator. Paslon Fadly Amran dan Maigus Nasir menjelaskan program smart mobility yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan transportasi di Kota Padang. “Kami ingin transportasi di Kota Padang naik kelas. Ini akan menjadi prioritas kami untuk melayani seluruh masyarakat dengan cara yang lebih efisien dan profesional,” kata Fadly.

Pasangan Iqbal dan Amasrul kemudian mengangkat isu pengelolaan potensi wisata di Kota Padang. Mereka menyoroti pentingnya memperbaiki citra Pantai Padang yang saat ini masih dihadapkan pada masalah sampah dan infrastruktur. “Dengan pengelolaan yang baik, perekonomian Kota Padang bisa meningkat, terutama melalui sektor pariwisata,” ungkap Iqbal.

Di sisi lain, Hendri Septa membahas strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat. “Kami berhasil meningkatkan PAD dari Rp500 miliar menjadi Rp600 miliar selama periode kami,” jelasnya, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam kepemimpinannya.

Segmen ketiga berlanjut dengan diskusi tentang pendidikan vokasi. Fadly Amran menegaskan bahwa pendidikan kejuruan harus diperkuat agar lulusannya siap memasuki dunia kerja. Ia menyarankan agar Pemko Padang membuka kerjasama dengan investor untuk mendirikan sekolah vokasi. “Sekolah kejuruan sangat penting untuk membentuk life skill generasi muda kita,” katanya.

Pasangan Iqbal dan Amasrul kembali menekankan perlunya branding yang positif untuk pariwisata Kota Padang. “Citra Kota Padang saat ini banyak dipengaruhi oleh masalah kekerasan dan narkoba. Kita perlu berkolaborasi untuk mengubah citra ini,” jelas Iqbal, menyerukan pentingnya peran pemuda dalam membangun karakter dan citra kota.

Hendri Septa juga menguraikan komitmennya untuk menerapkan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam pemerintahan. “Kami sudah menerapkan ini di berbagai aspek, termasuk dalam pendidikan,” ujarnya, menegaskan bahwa pendidikan berbasis budaya harus dimulai dari tingkat dasar.

Pada segmen keempat dan kelima, suasana debat semakin memanas dengan pertanyaan-pertanyaan tajam dari masing-masing paslon mengenai program dan kebijakan yang diusulkan. Di akhir acara, setiap pasangan calon menyampaikan kata penutup yang menggugah, mengajak masyarakat untuk mendukung mereka dalam pemilihan mendatang.

Debat ini tidak hanya menjadi sarana untuk memaparkan visi dan misi, tetapi juga sebagai forum bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang calon pemimpin yang akan membawa Kota Padang ke arah yang lebih baik. Dengan dua debat yang direncanakan, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih bijak pada hari pemungutan suara nanti.(*)

Exit mobile version