Cerita Paskibraka Nasional Asal Payakumbuh yang Ingin Jadi Penyanyi

sebenarnya keinginan sejak SMP bukanlah menjadi seorang Paskibra, namun ingin jadi penyanyi

M. Bimantara Widyanto (Kiri) asal Payakumbuh dan Flora Flecia Tanjung (kanan)  asal Pessel yang merupakan Paskibraka Nasional dari Sumbar

M. Bimantara Widyanto (Kiri) asal Payakumbuh dan Flora Flecia Tanjung (kanan) asal Pessel yang merupakan Paskibraka Nasional dari Sumbar (Ade Suhendra)

PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF – Dua orang Paskibraka asal Sumbar lolos menjadi Paskibraka Nasional 2021 dan akan mengibarkan Bendera Merah Putih di Istana Negara pada 17 Agustus 2021 mendatang. Dialah M. Bimantara Widyanto asal Payakumbuh dan Flora Flecia Tanjung asal Pesisir Selatan.

M. Bimantara Widyanto saat dihubungi KLIKPOSITIF via WhatsApp beberapa waktu lalu mengatakan saat ini dirinya tengah karantina di Cikarang dan melakukan pemusatan latihan tingkat nasional. Pelajar SMAN 2 Payakumbuh ini bersyukur dapat mewakili Sumbar ke tingkat nasional karena persaingan cukup ketat saat seleksi tingkat Provinsi.

“Ada sebanyak 98 paskibra dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sumbar. Alhamdulillah, Bimo terpilih masuk 6 besar yaitu 3 putra dan 3 putri serta dipastikan lolos ke tingkat nasional,” ujar M. Bimantara Widyanto yang akrab disapa Bimo tersebut.

Ia menceritakan bahwa sebenarnya keinginan sejak SMP bukanlah menjadi seorang Paskibra. Pasalnya, anak dari pasangan Ricky Morel dan Widya Sisca ini lebih tertarik kepada dunia tarik suara dibandingkan dunia Paskibra.

“Dulu waktu SMP targetnya ingin mengembangkan hobi nyanyi di SMA. Tapi ternyata dapat ajakan dari kawan-kawan untuk mengikuti ekstrakurikuler Paskibra. Sehingga akhirnya ketagihan dan menikmati setiap proses serta perjalanan menjadi seorang Paskibra,” kata pelajar kelas XI di SMAN 2 Payakumbuh ini.

Namun meskipun mengikuti Paskibra, ia tetap mengasah kemampuannya dalam dunia tarik suara. Apalagi saat seleksi tingkat Provinsi, kemampuannya dalam bernyanyi tersebut ternyata memberikannya nilai lebih karena memiliki talenta dalam bernyanyi.

“Memang dulu ingin jadi penyanyi, tapi setelah mengikuti Paskibra, sepertinya ini bisa berbarengan. Kalau tetap jadi penyanyi mungkin berat badan yang dulunyamencapai 90 kg dan tinggi 176 cm Akan sulit berubah seperti sekarang dengan berat 68 kg dan tinggi 178 cm,” ujarnya mengenang bagaimana awal dirinya masuk Paskibra di Cafladoepa.

Dalam kesempatan tersebut, ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya sampai sekarang ini. Baik itu pelatih, teman Paskibra, dan tentunya kedua orang tua yang selalu mendukung dirinya hingga saat ini.

“Menurut saya Paskibra sangat bagus, apalagi dapat melatih etika dan disiplin diri pribadi. Kemudian Papa juga berpesan sebelum berangkat untuk jangan lupa berdoa pada Allah SWT, patuhi prokes, dan jangan sombong. Semoga saya dapat menjadi motivasi dan semangat untuk Paskibra daerah, khususnya Payakumbuh dan Sumbar bahwa dengan niat tulus, kerja keras, dan semangat dari diri sendiri dapat meraih hasil terbaik,” kata Bimo yang merupakan anak semata wayang.

Sebelum mengakhiri wawancara, Bimo juga menceritakan bahwa proses latihan di tingkat nasional kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Dulu dijelaskannya sangat banyak kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan, tapi tahun ini sebaliknya.

“Selama di Cikarang latihannya sangat ketat dan berbeda dengan tahun lalu. Kegiatan di ruangan dikurangi dan lebih banyak di luar lapangan serta selalu jaga jarak dan setiap 3 hari dilakukan swab antigen untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ujarnya.

  • *
    👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version