Oleh: Khairul Jasmi
Ruan Wenfang, bersemangat sekali menjelaskan kemajuan badan riset semen Tianjin. Ia membawa kami ke dalam ruangan “Inheritance Innovation.” Sementara di halaman kantor milik Sinoma itu, berkibar bendera China, yaitu Bendera Merah Lima Bintang. Di sebelahnya bendera perusahaan dan: Sang Merah Putih, bendera Kebangsaan Indonesia.
“Kami kibarkan karena Anda dari Indonesia, tamu kehormatan kami,” kata pejabat di Sinoma, Kamis(29/8/2024). Bendera itu meliuk-liuk disapa angin China. Saya foto bendera itu.
Langkah-langkah Sejarah
Kami diarak ke dalam ruangan rancak, rumah bagi sejarah perjalanan Tianjin Cement Industry Design & Research Institute (TCIDR). Ini satu lembaga sayap dari perusahaan raksasa, Sinoma dan CNBM.
Ruan Wenfang, perempuan semampai itu, menjelaskan kepada kami dalam Bahasa Inggris. Ia selalu berada di sisi CEO TCIDR, Liu Tao. Lalu ada pejabat-pejabat di sana, Deng Rongjuan, Hou Yanjun dan Pan Pei.
Kami, Werry Darta Taifur, Indriefouny Indra, Boy Aditya Prakasa dan Iskandar Lubis dan saya Khairul Jasmi.
Seperti kronik di garis waktu, Ruan menjelaskan detail. Sementara itu layar-layar kaca ukuran raksasa penuh ganbar dan penjelasan dalam bahasa China.
Ruan Wenfang memberikan penjelasan pada Komisaris Semen Padang, Werry Darta Taifur.
Disebutkan, sejak 1950-an dan 1960-an, Tianjin Cement Institute telah berpartisipasi dalam pembangunan pabrik semen di Rwanda, Kamboja, Albania dan negara-negara lain.
Dari 1962 hingga 1963, Institut Semen Tianjin berpartisipasi dalam proyek untuk membantu pabrik semen Kamboja. Pangeran Sihanouk bertemu dengan pemimpin teknis dan memberinya Medali Nasional Kamboja. Di sana dipajang foto Pangeran Sihanouk menyematkan medali tersebut.
Merujuk sejarah bangsa mereka, awal berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, banyak sekali limbah yang menunggu untuk direnovasi. Untuk benar-benar mengubah keadaan tanpa industri semen modern saat itu, partai dan pemerintah memutuskan untuk membangun skala besar dan menengah pabrik semen berukuran besar dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Juga mendirikan pabrik baru, dan merenovasi pabrik lama. Pada saat ini, pendahulu Institut Semen Tianjin—Perusahaan Desain Administrasi Industri Bahan Bangunan Kementerian Pusat Industri Berat—lahir di Shenyang. Ini adalah salah satu lembaga desain industri skala besar paling awal yang didirikan setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok China. Lembaga penelitian dan desain profesional paling awal di industri semen.
Sejak didirikan, meskipun telah berpindah lokasi beberapa kali, perusahaan ini selalu bertanggung jawab atas misi revitalisasi industri semen Tiongkok. Perusahaan ini memulai dari awal dengan susah payah, berinovasi secara mandiri, dan bekerja keras untuk meletakkan dasar yang kokoh bagi industri semen Tiongkok. Pada 1950-an, dibangun Pabrik Semen Datong, “lini produksi semen basah pertama di Tiongkok Baru,” dirancang oleh Institut Penelitian Semen Tianjin. Dan sukses. Memproduksi 4000 ton klinker/ hari. Sejak itu berhasil negara ini memulai promosi teknologi semen basah di seluruh dunia.
Kemudian, rekayasa dan riset terus dilakukan. Penelitian dan pengembangan teknologi produksi semen seperti kiln poros, kiln basah, dan kiln, melahirkan serangkaian teknologi dan peralatan produksi semen, menerobos kemacetan “mukut botol,”dan merupakan yang terbaik.
Pada awal 1970-an, penelitian tentang teknologi pra-dekomposisi di luar kiln dilakukan dan hasil awal telah dicapai sangat bagus. Munculnya banyak hasil penelitian ilmiah terkemuka di tingkat nasional menyulut semangat yang berharga pada tahap awal perkembangan industri semen di Tiongkok Baru.
Sejak 1953
Perusahaan Desain Biro Biro Teknik Konstruksi Tiongkok berdiri 1953. Pada 1954 semua personel perusahaan desain pindah dari Shenyang ke Beijing. Bertanggung jawab terutama atas perluasan dan renovasi pabrik lama serta pemilihan, survei, dan desain pabrik baru. Pada 1956 Institut Desain Industri Bahan Bangunan Ini dibagi menjadi “Lembaga Perancangan Industri Bahan Bangunan” dan “Lembaga Perancangan Industri Semen”.
Masuk 1966 Institut Desain Industri Semen Kementerian Bahan Bangunan diubah namanya menjadi “Institut Desain Industri Semen Beijing Kementerian Industri Bahan Bangunan”. Pada 1975 didirikan di Kota Tangshan, Provinsi Hebei Komisi Konstruksi Nasional Biro Bahan Bangunan Institut Desain Industri Semen. Namun, karena gempa bumi Tangshan pada 1976, tidak dapat dilanjutkan. Lalu pada 1955 diubah menjadi Lembaga Perancang Industri Bahan Bangunan Biro Administrasi Industri Bahan Bangunan Kementerian Perindustrian Berat Pusat.
Pada 1956 Kementerian Perindustrian Bahan Bangunan dan Lembaga Desain Industri Semen didirikan. Lalu 1970 Institut Desain Industri Semen Beijing dibatalkan. Pada akhir 1971, sebagian besar karyawan telah dikirim ke enam lokasi dan unit: Tangshan di Hebei, Handan di Hebei, Jinan di Shandong, Yaoxian di Shaanxi, Huangshi di Hubei, dan Xiaotun di Liaoning. Tahun 1978 Lembaga ini secara resmi didirikan di Tianjin dan berganti nama menjadi Institut Desain Industri Semen Pertama dari Administrasi Negara.
Hari ini, Institut Tianjin sudah punya konsumen 90 pabrik semen di seluruh dunia, dua di Indonesia, salah satunya SIG grup. Perjalanan perusahaan itu, yang luar biasa itu, disebabkan oleh visi yang tajam.
Saya baca di papan digital dalam museum canggih itu: Core competencies diikuti oleh go digital, specialisasi dan kemudian menaklukkan dunia. Walau tak sehebat ini, Semen Padang sudah punya lwmbaga rancang bangun, bahkan ahli dibanding kawan-kawannya. Dibeli oleh berbagai bangsa. Kini? Sabar, sedang disusun.
Institut semen di Tianjin ini, daru 2012 hingga 2019, sebagai unit Litbang utama, melakukan pengembangan dan penerapan sejumlah teknologi dan peralatan utama manufaktur cerdas. Tak hanya cerdas tapi juga baru hemat energi dan mengurangi emisi semen proses kering.
Hasil penelitian dan pengembangan utama telah diterapkan dalam proyek-proyek seperti Henan Bangladesh Electricity dan Baturaja, Sumsel, Indonesia.
Foto seorang pria berbaju khas Tiongkok, terpampang di ruang itu. Di sebelahnya ada 3 pria lain. Pria penting itu namanya, Zhu Zupei, disusul Liu Zhijiang, Yu Xingmin dan Sui Mingjie. Jika tak penting untuk apa dipasang dalam museum mahal dan canggih itu. Sejarah dan peran individu dalam gerak maju, memang tak bisa dilupakan, seperti Semen Padang, mengenang Ir. Azwar Anas.
Kami diajak masuk ruang pertemuan, menikmati teh hangat di gelas keramik putih. Juga segelas kopi. Sementara di luar bendera Merah Putih, terus berkibar.
Tianjin Cement Institute, memang luar biasa. Rasanya tak perlu diragukan, dunia memakai produk-produknya. Seperti burung kelana, China memang sedang terbang ke berbagai bangsa, cari duit. (**)