AGAM, KLIKPOSITIF – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar menggelar sosialisasi percepatan penurunan angka stunting bersama Mitra Kerja Tahun 2022 di Nagari Magek, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Selasa, (26/4).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati mengatakan, saat ini angka stunting di Sumbar mencapai 23,3 persen. Untuk itu, perlu kolaborasi dengan semua pihak agar angka ini turun.
“Ini tanggung jawab kita bersama. BKKBN ditugaskan langsung oleh Presiden untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024,” ujarnya.
Menurutnya, pencegahan stunting itu penting dilakukan karena akan berkaitan dengan generasi yang akan datang. Pembangunan manusia tidak kalah pentingnya dengan yang lain.
Dia berharap, penurunan angka stunting menjadi perhatian bagi semua pihak, tidak hanya BKKBN, pemerintah tapi juga semua sektor yang ada.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) Sukaryo Teguh Santoso mengingatkan masyarakat, agar lebih baik mencegah terjadinya stunting pada anak.
Teguh menyampaikan, seperempat dari jumlah balita di Indonesia mengalami stunting. Untuk itu, masyarakat harus mendapatkan informasi dan edukasi terkait stunting dan keluarga berencana.
“Anak-anak yang stunting sulit menerima pelajaran, prestasi rendah. Sementara nanti di tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara maju, pendapatan penduduk 75 juta perbulan. Makanya generasi penerus harus pintar dan cerdas,” jelasnya.
Dikatakannya juga, stunting membawa banyak resiko bagi anak, salah satunya anak akan rentan terhadap penyakit tertentu. Dia menyarankan agar para orangtua memenuhi gizi anak-anak mereka dengan baik agar jauh dari stunting.
Untuk mencegah terjadinya stunting, pastikan pasangan yang akan menikah agar berkonsultasi.
“Pastikan pemeriksaan kehamilan dengan baik, jangan sampai terjadi gangguan dan berdampak pada bayi, pastikan ASI,” tuturnya.
Disampaikan juga, TPK (Tim Pendamping Keluarga) bisa menghubungi capim untuk input data ke aplikasi, sehingga bisa diketahui calon pengantin itu ideal atau tidak. Jika tidak ideal bisa dilakukan pendampingan.
Secara usia, jika pasangan yang akan menikah berumur 19 tahun maka disarankan untuk hamil diumur 21 tahun. Agar hamilnya tidak terlalu muda.
Sementara itu, Walinagari Kamang Magek Hizralias menyampaikan, angka stunting di daerahnya mencapai 19 orang. “Saya komunikasi ini dengan pak Ade. Kami berharap bisa nol Stunting,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi DPR RI Komisi IX Ade Rezki Pratama menegaskan agar masyarakat tidak mengganggap kecil angka 19 orang stunting di Magek.
“Kita tekan bersama angka stunting ini dengan melibatkan semua pihak,” kata dia
Angka stunting menjadi perhatian pemerintah pusat, BKKBN ditunjuk untuk menurunkan angka stunting agar Indonesia maju. Disis lain, kecukupan pangan, gizi juga harus menjadi perhatian bersama.
Selain itu, Ade juga melihat masih adanya sanitasi yang buruk, ketersediaan air bersih, rumah berlantai tanah. “Kami terus berikan Bantuan bedah rumah. Rumah berlantai tanah akan menyebabkan penyakit,” sambungnya.