PESSEL, KLIKPOSITIF- Bupati Pessel Rusma Yul Anwar menargetkan jalan baik mencapai 35,90 persen pada 2026. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan), Sumatera Barat mengaku tidak tahu soal anggaran PU 2022.
Kepala Dinas PU Pessel, Devitra mengaku tidak tahu soal anggaran karena lupa. Bupati Pessel melantik Devitra pada 31 Desember 2021 menggantikan pejabat pelaksana (Plt). Namun Devitra masih juga belum menguasai soal anggaran saat menjawab wartawan.
“Tidak tahu saya. Lupa saya,” ungkapnya usai rapat koordinasi bersama Bupati di Kantor Bupati, Senin 14 Februari 2022.
Kata Bupati Pessel
Sebelumnya, Bupati Pessel Rusma Yul Anwar mengungkapkan target jalan kabupaten berkondisi baik mencapai 35,90 persen sampai 2026. Target itu dengan rasio konektivitas 63 persen.
Pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan selama 5 tahun ke depan mengarah pada area sentra produksi. Selain itu juga sektor unggulan daerah seperti pertanian, perkebunan dan perikanan di Pessel.
Selain itu juga pada area penunjang destinasi pariwisata Pessel. “Ya, guna mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan, karena sesuai potensi daerah,” ungkap bupati di Painan pada Senin 29 November 2021.
Data BPS
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 jalan berkondisi baik di Pessel hanya sekitar 600 Kilometer atau hanya 31,90 persen dari total 2.300 Kilometer lebih panjang jalan kabupaten.
Sedangkan berkondisi buruk tercatat lebih dari 1.000 Kilometer dan sisanya dengan kondisi sedang. Sementara dalam RPJMD 2021-2026, pemerintah kabupaten telah menetapkan peningkatan jalan berkondisi baik sebesar 1 persen tiap tahun.
Bupati menyampaikan, sepanjang 2021, alokasi anggaran untuk pengembangan dan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan tercatat sebesar Rp100 miliar.
Adapun sumber pembiayaan sebagian besar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan sisanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sesuai rencana, target pemerintah daerah jalan berkondisi baik naik jadi 32,90 persen, dari 31,90 persen tahun ini, dengan tingkat konektivitas 54 persen,” terang bupati.
Pemerintah optimis
Pemerintah daerah optimis, pengembangan dan pembangunan infrastruktur di sentra produksi dapat mendorong tumbuhnya industri pengolahan berbasis pertanian dan perikanan, sejalan strategi peningkatan nilai tambah komoditi unggulan.
Sedangkan untuk sektor pariwisata, lanjut bupati diyakini mampu meningkatkan angka kunjungan dan usaha penunjang di sekitar destinasi seperti akomodasi, perhotelan dan restoran.
Apalagi, sektor primer, khususnya pertanian dan perikanan selama ini tercatat sebagai sumber utama pertumbuhan perekonomian daerah, dengan rata-rata di atas 35 persen setiap tahunnya.
Sementara, pariwisata disiapkan untuk menggantikan sektor primer sebagai, mengingat sektor primer secara alamiah akan mengalami penurunan kinerja seiring pesatnya pembangunan.
“Karena pariwisata mampu melahirkan berbagai industri turunan dan penunjang kegiatannya,” sebut bupati.
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.