Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan Sampaikan Orasi Ilmiah di Wisuda ke 69 Periode II UM Sumatera Barat

Diakhir orasi, orang nomor satu di Kabupaten Dharmasraya tersebut menyerah surat hibah tanah seluas 10 hektare ke Rektor UM Sumatera Riki Saputra

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan Saat Menyampaikan Orasi Ilmiah

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan Saat Menyampaikan Orasi Ilmiah (istimewa)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF — Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan diberi kehormatan menyampaikan orasi ilmiah di wisuda ke 69 periode II Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumatera Barat) , Sabtu (6/11/2021).

Diakhir orasi, orang nomor satu di Kabupaten Dharmasraya tersebut menyerah surat hibah tanah seluas 10 hektare ke Rektor UM Sumatera Riki Saputra.

Dihadapan wisudawan dan wisudawati UM Sumatera Barat, Bupati Dharmasraya tersebut mengucapkan selamat dan ucapan terima kasih atas kesempatan menyampaikan orasi ilmiah.

Dalam orasinya, Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tersebut memulai dengan penetapan Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional yang tinggal beberapa hari lagi.

“Beberapa hari lagi kita akan memperingati hari pahlawan, pada 10 November 2021 nanti Usmar Ismail akan ditetapkan jadi pahlawan nasional,” katanya.

Usmar yang merupakan asli Minangkabau – Sumatera Barat itu dikenal sebagai bapak perfilman Indonesia.

“Di usia 29 tahun beliau telah mendirikan pusat perfilman Indonesia, dan usia 25 tahun dipilih jadi ketua PWI, sebagai organisasi wartawan satu-satunya waktu itu,” ujarnya.

Sutan menambahkan, banyak tokoh muda lain dari Sumbar dalam pergerakan Indonesia. Muhammad Yamin dari Talawi, Sawahlunto contohnya.

Perjuangan dan dedikasi mereka harus jadi semangat bagi kaum muda dalam mengisi kemerdekaan sekarang ini.

Menurutnya, kaum muda harus mempunyai kecerdasan emosional, yang berperan penting dalam kehidupan sosial dan berinteraksi dengan orang lain.

Sutan menceritakan, pengalamannya jadi bupati pada 17 Februari 2016 lalu dalam usia 26 tahun, saat itu jadi bupati termuda di Indonesia.

“Di awal kepemimpinan saya diejek, diremehkan, anak muda bisa apa. Saya anak dari keluarga biasa dari seorang ibu rumah tangga dan bapak seorang kepala desa. Namun itu semua dijadikan motivasi,” katanya.

“Sewaktu dilantik, ada yang bilang tunggu kehancuran 3 bulan ini, karena dianggap belum berpengalaman, ejekan dan hinaan jadikan cambuk untuk kita,” sambung Sutan Riska.

Sutan menutup, adik-adik wisudawan dan wisudawati bisa berdiri seperti saya. Peluang-peluang harus dibaca setelah selesai wisuda ini.

Sementara itu, Rektor UM Sumatera Barat Riki Saputra mengajak, wisudawan dan wisudawati untuk meniru Bupati Dharmasraya Sutan Riska. Sebab di usia muda telah jadi bupati dan diamanahkan jadi komandan bupati se Indonesia.

“Beliau menekuni dan membangun jaringan sebagai politisi. Beliau ke sini tidak sekedar menyampaikan orasi tetapi juga ingin UM Sumatera Barat melakukan pengembangan di Dharmasraya dengan menghibahkan tanah 10 hektare,” kata Riki.

Exit mobile version