PADANG, KLIKPOSITIF – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa resmi membentuk satuan baru di lingkungan TNI AU, yaitu Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).
Pembentukan satuan baru itu tertuang dalam SK Nomor 66/I/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Andika Perkasa pada Jumat (21/1/2022).
Melalui SK itu juga, Jenderal Andika pun menunjuk Marsdya TNI Andyawan Martono sebagai Panglima Koopsudnas yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI.
Dalam melaksanakan tugasnya, Andyawan Martono dibantu oleh tujuh pejabat utama dengan pangkat Marsma (setingkat Brigjen) yang merupakan pejabat eselon pembantu pimpinan di lingkungan Koopsudnas TNI AU.
Satu dari tujuh pejabat utama Koopsudnas itu adalah Marsma TNI Dodi Fernando, putra Minang asal Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumbar, yang menjabat sebagai Asren Koopsudnas.
Dodi Fernando adalah lulusan AAU 1991 dari Korps Penerbang, merupakan anak kedua dari enam bersaudara pasangan AKBP (Purn) H.Syamsul Bahri (80) dan Hj.Resda (almh) yang lahir pada 14 Juli 1968 di Payakumbuh,
Pada usia tiga bulan, kedua orangtuanya yang berasal dari Payakumbuh, memboyong Dodi untuk pindah ke Kota Padang dan tinggal di Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat, karena sang ayah yang dipanggilnya Papi bertugas di Polda Sumbar.
Pada tahun 1969-1978, Dodi bersama orangtuanya pindah ke rumah karyawan PT Semen Padang di Indarung, karena sang ayah dikaryakan oleh Polda Sumbar di PT Semen Padang untuk tugas khusus.
Di akhir 1978, barulah Dodi pindah ke rumah milik orangtuanya di Blok T Indarung. “Di Indarung ini lah masa kecil Uda Dodi hingga dewasa dihabiskan,” kata Ricki Mendoza, adik kandung Dodi Fernando, Rabu (23/2/2022).
Dodi, sebut Ricki sekolah di SD Negeri 1 Indarung dan tamat tahun 1981. Setelah itu, melanjutkan pendidikan ke SMP Lubuk Begalung (sekarang SMP Negeri 11 Padang) tamat tahun 1984, dan SMA Negeri 4 Padang tamat 1987.
Saat di SMA, Dodi mulai mempersiapkan dirinya untuk masuk TNI dengan meningkatkan prestasinya di sekolah, disamping mempersiapkan fisik dan mentalnya. Begitu lulus SMA pada tahun 1987, Dodi mencoba mendaftar sebagai taruna AAU.
Namun sayangnya, Dodi gagal pada seleksi tersebut. Setahun kemudian, Dodi kembali mendaftar taruna AAU dan dinyatakan lulus. Pada tahun 1991, Dodi dilantik sebagai Perwira Muda TNI AU dengan pangkat Letda.
“Waktu gagal masuk AAU tahun 1987, Uda Dodi sempat kuliah di Akademi Bahasa Asing (ABA) Prayoga program S1 Bahasa Inggris,” ujarnya.
Prestasi Dodi Fernando di TNI cukup mentereng. Lulus AAU pada tahun 1991, Dodi kemudian bertugas sebagai Pa Dp Gub AAU. Setelah itu, berbagai pos jabatan diamanahkan kepadanya, termasuk beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AU.
Mulai dari Kadis Ops Lanud Rai tahun 2002, Kapuskodal Mako Koopsau II, Danlanud Atk tahun 2010, Danlanud Zam tahun 2017, Asops Kas Kooppsau III, hingga Wadirlaik Ditlaik Puslaiklambangjaa tahun 2020.
Sederet jabatan yang diemban Dodi Fernando, tentunya membuat bangga Ranah Minang, terutama Rang Naruang (sebutan untuk warga Indarung, baik di rantau maupun di kampung halaman).
Apalagi jabatan sebagai pejabat utama di lingkungan Koopsudnas adalah jabatan strategis yang hanya diisi oleh perwira-perwira tinggi terbaik TNI AU.
“Sebagai Rang Naruang, kami bangga dengan adinda Dodi Fernando sebagai pejabat utama Koopsudnas. Selamat untuk Dodi, semoga selalu amanah apapun jabatan yang diemban,” kata tokoh masyarakat Indarung Rabain Syukur.(*)