PADANG, KLIKPOSITIF- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk menguji kondisi kualitas pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial budaya.
Program tersebut adalah strategi BKKBN untuk memberdayakan ekonomi keluarga, yang diharapkan berkontribusi untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sumbar Fatmawati mengungkapkan dalam rencana strategis (Renstra) BKKBN 2020-2024, ketahanan dan kesejahteraan keluarga merupakan salah satu program prioritas yang harus terlaksana, “muaranya” adalah menciptakan generasi di masa depan.
“Untuk mencapai itu BKKBN melaksanakan strategi meningkatkan kemandirian ekonomi yang menyasar keluarga-keluarga terutama di pemukiman Kampung KB,” kata Fatmawati saat membuka acara Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Senin (27/2) di salah satu hotel di Kota Padang.
Tidak hahya itu, kemandirian keluarga dan mental spiritual dengn nilai-nilai agama, merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pemberdayaan dalam keluarga merupakan kemampuan menjalankan peran dalam seluruh fungsi dengan optimal. Fungsi tersebut meliputi agama, budaya cinta kasih dan perlindungan serta lingkungannya.
Salah satu program yang digalakkan oleh BKKBN dalam upaya pemberdayaan keluarga adalah program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang berlokus di Kampung KB.
Tidak hanya itu, ada juga Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang merupakan program yang pelaksaannnya diintegrasikan dengan program KB (Keluarga Berencana).
“Program ini merupakan upaya pemberdayaan keluarga di bidang usaha dan tenaga terampil bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera yang tergabung dalam kelompok UPPKA,” jelasnya.
Dia mengatakan perkembangan Program Bangga Kencana selain menurunkan angka kelahiran, juga terdapat kewenangannya meningkatkan ekonomi keluarga. Program itu dikenal dengan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) terutama bagi keluarga pra sejahterandan keluarga sejahtera I.
Dalam kenyataan pembinaan yang dilakukan di Kelompok UPPKA untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengentasan stunting masih rendah.
Dia mengatakan, bagi kelompok UPPKA yang menjadi lokus Proyek Prioritas Nasional 2024 dan berkolaborasi menyukseskan Program Dapur Sehat Atasi Stunting, BKKBN memberikan bantuan sarana alat usaha ekonomi produktif sesuai usulan UPPKA usaha kuliner untuk menunjang produksi maupun pemasaran produk kelompok.
“Kelompok ini juga harus terlibat mendukung kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung KB dan rumah desa sehat dengan memproduksi makanan yang bergizi serta mengedukasi masyarakat,” katanya.
Dia berharap melalui acara tersebut bisa memotivasi dan membuat semangat dalam berwirausaha serta penanggulangan stunting bisa kita lakukan bersama.