PADANG, KLIKPOSITIF – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2024 diprediksi 4,7 sampai 5,3 persen. Hal ini menjadikan berita yang bagus bagi Sumbar di triwulan kedua tahun ini.
“Ini jadi relatif good news untuk Sumbar memacu ekonomi khususnya di triwulan kedua dan ada rencana ada perbaikan, termasuk adanya normalisasi biaya pemilu, dimana biaya untuk satu Sumatera Rp 58 triliun dan sudah selesai, sehingga pemerintah bisa membelanjakan anggaran untuk konstruksi di semester kedua, sehingga di harapkan ekonomi 2024 ini bertumbuh baik secara keseluruhan,” katanya di Padang, Rabu, 17 April 2024.
Ia mengatakan, situasi dunia saat ini tidak terlalu banyak pengaruh bagi ekonomi Sumatera Barat.
“Yang banyak pengaruh adalah inflasi bagi negara-negara di sekitar negara tersebut karena distribusi suplai Timur Tengah, sedangkan bagi kita tidak,” paparnya.
Endang menuturkan, untuk ekspor Sumbar banyak dilakukan ke negara yang ada di Asia Selatan, seperti India dan Bangladesh. “Ekonomi Sumbar di ekspor ke Asia Selatan kurang lebih sebanyak 78 persen atau 3/4 ekspor, jadi tak terpengaruh,” jelasnya.
Disisi lain, pelemahan rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir juga tidak berdampak buruk bagi Sumbar. Endang menyebut bahkan hal itu bisa menguntungkan bagi Eksportir Sumbar.
“Pelamahan rupiah tidak semuanya berdampak buruk terhadap ekonomi, bagi yang memiliki ekspor justru menguntungkan, dengan cost productionnya maka ada keuntungan karena nilai tukar baik untuk eksportir,” jelasnya.