PADANG, KLIKPOSITIF – Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada tahun 2025 akan berada pada rentang 4,37-5,17%(yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan domestik sebagai motor utamanya.
Disisi lain, hal yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi adalah inflasi Sumbar yang diperkirakan berada dalam rentang sasaran nasional 2,5±1%(yoy). Pencapaian ini tidak lepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan(GNPIP)yang terus menjalin koordinasi dan bersinergi sehingga inflasi dapat terkendali.
PIh.Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat, Dandy Indarto Seno mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran padatahun 2025 juga akan terus ditingkatkan guna mendorong efisiensi transaksi ekonomi melalui perluasan akseptasi, salah satunya dengan peluncuran Blueprint SistemPembayaran Indonesia 2023.
“Selain itu,penguatan UMKM sebagai pilar utama terciptanya ekonomi yang inklusif serta tulang punggung perekonomian terus didorong untuk meningkatkan kapabilitas sehingga terbuka akses terhadap pembiayaan,” katanya melalui pers rilis yang diterima KLIKPOSITIF.com, Sabtu, 30 November 2024.
Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kinerja perekonomian Sumatera Barat masih dapat dioptimalkan. Diperlukan reformasi struktural untuk mencapai transformasi ekonomi yang lebih tinggi, inklusif,dan berkelanjutan.
Terdapat setidaknya empat simpul reformasi yang perlu diperhatikan untuk mendukung transformasi ekonomi.
Pertama, pertumbuhan ekonomi perlu didukung oleh iklim investasi yang memadai. Perbaikan iklim investasi di Sumatera Baratdapat menjadi salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing daerah. Ha-hal seperti kemudahan perizinan,kepastian regulasi,serta perbaikan akses pembiayaan dapat mendorong giat pelaku usaha yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Kedua, menjalin erat perantau Sumatera Barat sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Sumatera Barat memiliki peluang besar untuk memperkuat perekonomian daerah melalui ekosistem investasi yang melibatkan kemitraan antara pemerintahdaerah,pelaku usaha lokal,dan diaspora Minangkabau.
“Hal ini tidak hanya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat hubungan antara perantau dengan kampung halaman, serta menciptakan sinergi yang saling menguntungkan bagi semua pihak,” jelasnya.
Ketiga, mendorong peningkatan produktivitas khususnya sektor ekonomi utama. Sektor pertanian dan industri pengolahan Sumatera Barat saat ini dihadapkan oleh tantangan produktivitas.
Keterhubungan dua sektor utama ini merupakan pilar penting dalam menciptakan nilai tambah produk lokal. Peningkatan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, memainkan peran kunci dalam mendorong produktivitas sektor ekonomi utama pada khususnya, dan perekonomian pada umumnya.
Keempat, irama yang selaras dalam pembangunan ekonomi provinsi dan kabupaten/kota. Pembangunan satelit pusatekonomi di Sumatera Barat yang berfokus pada sektor unggulan masing- masing wilayah adalah langkah strategis untukmendorong pemerataan pembangunan.
Sebagai contoh Kota Padang sebagai ibu kota provinsi, dapat difokuskan sebagai satelit jasa seperti pendidikan dan kesehatan bertaraf internasional yang dapat memperkuat daya tarik Padang sebagai pusat pendidikandan layanan kesehatan terbaik di kawasan barat Indonesia.
“Pasaman Barat dan Dharmasraya dapat didorong untuk melakukan hilirisasi industri kelapa sawit dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)yang berfokus pada pengolahan hasil sawit, sehingga dapat menciptakan nilai tambah,” terangnya.
Selain itu Kepulauan Mentawai dan Bukittinggi didorong untuk mengembangkan potensi pariwisatanya dengan memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya dan alam. Pendekatan ini tidak hanya akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih berkelanjutan, beragam,dan inklusif di Sumatera Barat.
Tantangan yang Semakin Kompleks
“Menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks, kita tetap perlu optimis dan waspada. Sinergi akan menjadi kunci dari pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berdaya tahan.Bank Indonesia siap bersinergi dengan seluruh pihak, bersama menyatukan langkah gerak ke depan demi terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera,” jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi dunia diprakirakan melambat
Pertumbuhan ekonomi dunka diperkirakan melambat sejalan dengan ketidakpastian global yang tinggi. Tekanan inflasi juga semakin meningkat, dampak dari tingginya tarif perdagangan dampak perang dagang serta disrupsi rantai pasok global.
Di tengah ekonomi dunia yang melambat, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi lndonesia pada tahun 2025 berada pada rentang 4,8-5,6%(yoy),didukung oleh konsumsi yang tetap kuat, investasi yang meningkat, serta ekspor yang cukup baik. Inflasi tetap terkendali didukung oleh kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan sinergi GNPIP.
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia(PTBI)2024 pada tanggal 29 November 2024 di Kota Padang dengan tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.
Acara ini merupakan agenda rutin tahunan Bank Indonesia untuk menyampaikan pandangan terkini mengenai kondisi perekonomian global, nasional,dan regional, termasuk tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan strategis Bank Indonesia.
Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Sumatera Barat, Muhidi, Asisten ll bidang Perekonomian&Pembangunan Provinsi Sumatera Barat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sumatera Barat, Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, pimpinan instansi vertikal, organisasi perangkat daerah, perbankan, pelaku usaha, asosiasi, akademisi, serta media.
Dalam kesempatan itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi kepada para mitra strategis dari pemerintahan, instansi vertikal, perbankan, korporasi, dan lembaga lainnya atas kerja sama, sinergi, dan dukungan yang telah diberikan dalam melaksanakan tugas- tugas.