PADANG, KLIKPOSITIF – Kabar rencana kedatangan Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dengan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution ke Kota Padang, Sumbar, ternyata sudah berdampak positif. Antrean solar subsidi yang selama sebulan terakhir mengular di banyak SPBU, secara โinstanโ sepertinya langsung berakhir.
Pantauan wartawan, Rabu (30/3/3022) malam, hampir di semua SPBU yang ada di Kota Padang, tidak terlihat lagi antrean mobil baik truk, bus, atau kendaraan pribadi berbahan bakar solar. Kalaupun ada yang membeli solar, itu pun hanya beberapa kendaraan, tak sampai antre ke jalan raya.
Seperti di kawasan SPBU Tabing, Jalan Prof Hamka, Parupuk Tabing, Kototangah, Padang. Sekitar pukul 23.00 WIB, tak terlihat antrean berarti di SPBU yang biasanya disesaki โpemburuโ solar sampai satu kilometer ke jalan raya. Malam itu, hanya terlihat sedikit saja truk yang menunggu di SPBU. Jalan raya pun tak terganggu dan lancar.
Begitu juga di SPBU Lubuk Buaya, Kototangah yang sepertinya juga sudah tak terjadi antrean pembelian solar subsidi. Sekitar pukul 22.30 WIB, hanya beberapa mobil truk dan bus saja yang antre. โWah, ini aneh. Semoga seperti ini selalu. Meski di Kota Padang boleh beli solar mulai pukul 21.00 WIB, tapi antrean tidak ada lagi,โ kata Anton, warga di sekitar SPBU.
Terus bergerak ke Utara, SPBU Palapa di Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman juga terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Tak ada lagi antrean truk yang panjangnya bisa sampai 1 KM dan menutup akses masuk ke rumah-rumah warga dan juga pertokoan.
โSejak siang sampai mala mini tak ada antrean mobil beli solar. Kami yang membeli BBM lain seperti Pertalite dan Pertamax juga aman. Alhamdulillah, semoga tak ada lagi kelangkaan solar di Sumbar ini. Sangat merugikan warga dan juga perekonomian,โ kata Marni, warga Palapa.
Di SPBU Pertamina Pitameh, Jalan Tanjung Saba Pitameh Nan XX, Lubuk Begalung Padang, juga terlihat sepi antrean pembelian solar sekitar pukul 21.50. โTidak ada antrean lagi seperti sebelumnya. Kalau beli solar pun sepertinya sudah normal. Terima kasih Pertamina atau pemerintah yang sudah memastikan stok solar,โ kata Deni, seorang sopir truk.
Di pusat kota, seperti di SPBU Sawahan dan SPBU Jati serta Khatib Sulaiman, dari malam hari hingga Kamis (31/3/2022) juga tidak ada antrean solar yang mengular. โAlhamdulillah, biasanya kawasan Sawahan ini macet parah setiap malam harinya. Hari ini, betul-betul aman. Padahal katanya mulai beli solar pukul 9 malam. Semoga kondisi normal ini terus ada,โ kata Hendra, pengunjung sebuah kafe di Sawahan, Padang Timur, Kota Padang.
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade yang dihubungi Kamis (31/3/2022) pagi mengaku juga mendapatkan informasi yang sama dari banyak pihak di Sumbar. Banyak yang mengaku, sejak Rabu tidak ada lagi terlihat antrean solar di Kota Padang dan juga di kabupaten dan kota lainnya di Sumbar. Dia berharap, kondisi ini dapat dipertahankan terus.
โKami memang berencana datang ke Sumbar besok (Jumat,red) bersama Dirut Pertamina Patra Niaga yang mengatur semua distribusi BBM di Indonesia. Karena, masalah solar ini menjadi tanggung jawab kami di Komisi VI dan juga Dapil Sumbar. Apalagi, Pertamina menyebut, sudah menyalurkan kuota melebihi 100 persen sampai pekan lalu. Artinya, tidak ada kekurangan pasokan,โ kata ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Andre menyebutkan, dia bersama Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian tetap akan datang meninjau lokasi-lokasi yang biasanya terjadi antrean solar. โKami tidak sidak (inspeksi mendadak) atau semacamnya. Tapi datang untuk mengawal dan memastikan, solar subsidi di Sumbar aman. Bukan untuk hal-hal lain, apalagi pencitraan,โ katanya.
Andre berharap, jangan sampai, solar tersedia hanya karena rencana kedatangannya ke Sumbar. Tapi, semua pihak bisa melaksanakan tugas dengan baik, dan mengawal solar subsidi tepat sasaran. โSemoga saat kembali nanti, dan memasuki Ramadhan sampai Lebaran, tidak ada lagi kelangkaan solar,โ kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Ini.
Andre Rosiade menyatakan kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar di Sumbar diduga karena lemahnya pengawasan dan penegakan hukum. โPemprov Sumbar harusnya tegas terhadap oknum-oknum yang memperuntukkan solar subsidi untuk kebutuhan solar industri. Kami minta penertiban oknum yang memanfaatkan solar bersubsidi untuk keperluan industri,โ katanya.
Sebelumnya, Dirut PT Pertamina Patra Niaga Alfian menyebutkan, sebenarnya distribusi solar subsidi ke Sumbar sudah disalurkan lebih dari 100 persen dari kuota. Bahkan, sudah 104 persen, atau 4 persen di atas kuota sampai minggu keempat Maret 2022.
Namun, sebutnya, tentunya Patra Niaga tak tinggal diam dan akan mengevaluasi apa yang terjadi di Sumbar. Dia akan memastikan solar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. โYang penting dari sisi kami seperti ini, tidak boleh ada kelangkaan solar di tengah masyarakat. Dan tidak boleh warga kesulitan dalam mencari BBM, termasuk solar,โ katanya.
Untuk menyelesaikan masalah itu, Alfian juga telah membuat surat kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Tujuannya, untuk mengevaluasi kuota solar subsidi di Sumbar. โPastinya, kami juga akan melakukan penambahan kuota BBM di Sumbar. Khususnya BBM solar agar tak lagi ada antrean panjang BBM di SPBU,โ katanya.(*)