Bekerjasama dengan Pokmas Lipas, Bapas Bukittinggi Lakukan Pembinaan Kepribadian kepada Klien

Klien Bapas Bukittinggi Ikuti Pembinaan Kepribadian

Peserta pelatihan kepribadian klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Bukittinggi dalam pembukaan acara tersebut bersama Kabapas Bukittinggi dan pejabat strukturalnya serta narasumber dari Gempa Payakumbuh.

BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Sekitar 20 orang klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Bukittinggi (Bapas Bukittinggi) yang menjalani masa pembimbingan dan percobaan pada masa reintegrasi sosial, mendapatkan bekal pengetahuan seputar hukum dan agama dari Bapas Bukittinggi.

Digelar sejak 13-20 Maret 2023, kegiatan pembinaan kepribadian itu melibatkan sejumlah Kelompok Masyarakat Peduli Kemasyarakatan (Pokmas Lipas), yakni, 5 organisasi di bawah Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, Himpunan Da’i dan Mubaligh Kota Bukittinggi dan Instansi Penerima Wajib Lapor GEMPA.

Kepala Bapas Bukittinggi, Elfiandi mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Bapas Bukittinggi, dan untuk kegiatan pembinaan kepribadian tahun ini, pihaknya menyasar kepada klien yang berada di sekitar Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam bagian Timur.

“Kebijakan ini kami ambil, agar tidak mengganggu rutinitas klien yang berada jauh dari kantor Bapas Bukittinggi untuk mengikuti kegiatan pembinaan ini,” kata Kepala Bapas, Elfiandi disela-sela kegiatan pembinaan kepribadian yang digelar Bpas Bukittinggi, Jumat (18/3/2023).

Kepala Bapas Elfiandi juga mengatakan, selain kegiatan yang terjadwal ini, semua klien Bapas Bukitinggi yang jumlahnya lebih dari 1.000-an orang itu juga mendapatkan pembinaan kepribadian dari 33 orang Pembimbing Kemasyarakatan di lingkungan kerja Bapas Bukittinggi secara tentativ dan simultan.

“Sebenarnya kami berharap semua klien mendapatkan pembinaan kepribadian dengan metode tatap muka di Bapas Bukittinggi. Namun, luasnya wilayah kerja dan jauhnya jarak klien serta keterbatasan anggaran, maka kebijakan untuk melaksanakan pembinaan kepribadian ini dilaksanakan untuk klien yang berada dekat dari Bapas Bukittinggi,” ujarnya.

Pelatihan kepribadian ini, kata Elfiandi melanjutkan, belum mampu menyentuh seluruh kliennya yang jumlahnya lebih dari 1000-an orang. Apalagi, klien-klien Bapas tersebar di 8 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Mulai dari Kabupaten Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang Panjang.

Atas keterbatasan tersebut, pihak Bapas Bukittinggi akan menyambut baik pihak-pihak yang bersedia untuk membantu tugas pokok dan fungsi Bapas Bukittinggi. Baik dari intansi pemerintah daerah ataupun pusat, BUMN, pihak swasta baik swasta perorangan ataupun korporasi. Apalagi pihak-pihak tersebut dapat menyerap klien Bapas Bukittinggi sebagai sumber daya manusia yang berdaya guna.

Kepala Bapas, Elfiandi berharap agar semua klien dapat mengikuti acara tersebut dengan sungguh-sungguh. “Jika ada yang ingin ditanyakan tentang masalah selama menjalani masa bimbingan dan percobaan atau hal lainnya tentang hubungan masyarakat dengan pemerintah atau sesama anggota masyarakat dan keyakinan beragama, silahkan tanyakan kepada narasumber,” harap Elfiandi.

Sementara itu, salah seorang peserta Rofik (31) mengaku bahwa dirinya yang baru saja keluar dari LP Bukittinggi merasa mendapatkan air di tengah gurun pasir dari kegiatan pembinaan kepribadian ini. Ia yang merasa termarginalkan oleh lingkungannya, mendapat keyakinan diri bahwa ia adalah warga negara yang sama dengan warga lainnya dan dapat berdaya guna.

“Kalau di dekat rumah, saya merasa minder untuk mengikuti ceramah atau pencerahan serupa ini. Saya takut diejek atau dicibir oleh orang lain. Mudah-mudahan setelah ini saya mendapatkan kekuatan hati untuk istiqamah,” harapnya.

Berbeda dengan salah seorang klien Bapas Bukittinggi, bernama Agung (27). Dia menyebut, sebagai klien Bapas yang kebetulan melaksanakan wajib lapor ke Bapas Bukittinggi, dirinya iri dengan keberadaan teman-temannya yang mendapatkan pelatihan kepribadian ini. Ia yang berdomisili di Rao Selatan, Kabupaten Pasaman tidak dapat mengikuti pembinaan kepribadian dengan metode ini.

“Apalagi narasumber dan pembicara yang memberikan materi pembinaan adalah dosen-dosen yang luas pengetahuan dan da’i yang menarik materi ceramahnya, Pak. Kita yang baru lepas dari jerat pemenjaraan ini sangat butuh dengan pencerahan-pencerahan seperti ini,” harap Agung sembari mengintip teman-temannya yang mengikuti kegiatan.

Kasubsi Bimbingan Klien Anak Bapas Bukittinggi, Aditya Maisa sebagai ketua pelaksanan kegiatan menjelaskan bahwa acara tersebut sejatinya sudah direncanakan di tahun sebelumnya. Untuk tahun 2023 ini, kegiatan tersebut kembali digelar dengan pemilihan klien yang berada di usia produktif dan benar-benar konsisten mengikuti pembinaan kepribadian ini.

“Dengan harapan, klien-klien ini menjadi role model untuk kawan-kawan sesama klien di Bapas Bukittinggi. Selain memberikan pengayaan untuk klien Bapas Bukittinggi, pembinaan kepribadian ini kami tekankan dapat menjauhkan klien dari pengulangan tindak pidana sebagaimana peran Bapas. Kami harapkan, pembinaan kepribadian ini mampu meningkatkan kualitas akhlak dan perilaku klien,” kata Aditya.(*/rel)

 

Exit mobile version