PADANG, KLIKPOSITIF — Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menjelaskan bahwa masyarakat harus cerdas dalam memilih ikan yang akan dikonsumsi.
Selain untuk konsumsi, pengetahuan soal ciri-ciri ikan yang sehat tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh nelayan untuk menyasar peluang ekspor ke sejumlah negara.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM-KKP Dr. Rina, melalui Kepala Pusat Karantina Ikan KKP Riza Priyatna mengatakan, kondisi ikan segar dan sehat serta layak untuk diekspor bisa diketahui dari mata ikan, insang, bau serta kulit ikannya.
Salah satu contohnya pada sisi bau, ikan yang segar kata dia cenderung lebih amis ketimbang ikan yang sudah lama ditangkap cenderung tidak berbau.
“Untuk ekspor memang kualitas ikan sangat dibutuhkan, dan itu sudah menjadi standar oleh Indonesia, bahkan oleh negara-negara yang menjadi sasaran ekspor ikan,” katanya.
Ciri-ciri lain adalah dari segi kondisi kulit. Ikan yang segar dan sehat memiliki kulit yang mengkilap dan tidak pucat. Kemudian untuk insangnya, masyarakat dan nelayan harus benar-benar teliti untuk melihat warna insang ini, karena ikan yang berkategori segar warna insang berwarna merah nyala dan sedikit kenyal bisa disentuh.
Selain itu ikan yang segar juga memiliki mata yang terang dan tidak pucat, serta tidak memiliki lendir berwarna kelabu.
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Sumbar Yosmeri menilai, pengetahuan soal kondisi ikan tangkapan yang bukan olahan itu sangat berpengaruh pada harga jual. Jika sudah masuk ke ranah ekspor, hasilnya bisa mendongkrak penghasilan nelayan.
“Contohnya ikan tuna, penangannya jangan sampai stres, daging jangan sampai hancur sehingga bisa lolos dalam kategori ekspor,” papar Yosmeri.
Untuk mewujudkan kualitas ikan ekspor tersebut, pemerintah bekerjasama dengan mahasiswa perikanan dan kelautan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan pada masyarakat soal pengelolaan ikan tangkapan yang benar.
“Kami berharap mahasiswa bisa menindaklanjuti dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, sebab mereka nantinya akan bersertuhan langsung dengan masyarakat,” pungkas Yosmeri kemudian.
[Joni Abdul Kasir]