PESSEL, KLIKPOSITIF – Bayar tagihan air PDAM sekarang lebih mudah di Pessel, karena daerah itu telah bekerjasama dengan setidaknya 4 pihak.
Melalui empat pihak, yakni Bank Nagari, PT Pos, Puskud, dan juga BRI, pelanggan bisa melakukan pembayaran.
Kasubag Rekening, PDAM Tirta Langkisau, Riyan Saputra menyatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan), Sumatera Barat terus berinovasi dalam melayani pelanggan.
“Kita selalu mencipta terobosan baru dalam meningkatkan pelayanan. Baik dengan pihak ketiga, maupun dalam internal kita,” katanya.
Ia mengatakan, salah satu terobosan yang saat ini yang sedang dilakukan PDAM Tirta Langkisau adalah dengan melibatkan pihak ketiga.
PDAM Tirta Langkisau melakukan kerja sama dalam memperbanyak jangkauan pembayaran tagihan rekening air melalui pihak ketiga.
“Selain Bank Nagari, kita juga melakukan menjalin kerjasama dengan POS dan BRI. Tujuannya, untuk mempermudah pelanggan membayar air,” terangnya.
Selain Bank dan Pos, pihaknya PDAM Tirta Langkisau juga menjalin kerjasama dengan Unit Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) di kecamatan.
Ia mengatakan, selain mempermudah pelanggan menjangkau pembayaran air, juga membuat PDAM Tirta Langki dau lebih efektif dalam penarikan tagihan air.
“Puskud awal bulan Juli persiapan, sementara BRI dan Pos jalan sudah terkoneksi jaringannya,” jelasnya.
Air Hilang
PDAM Tirta Langkisau mencatat sampai Januari 2022 masih ada 744 ribu kubik yang hilang akibat masih adanya temuan air tak berekening dari 9.036 sambungan pelanggan.
Pemicunya karena adanya kebocoran pipa dan banyaknya water meter yang rusak
Untuk meminimalisir kebocoran itu, PDAM setempat telah melakukan terobosan, yakni dengan meningkatkan pengembangan water meter.
Ini melalui sistem terintegrasi berbasis teknologi yang sebelumnya masih memakai catatan manual.
Selain sistem water terintegrasi, PDAM di Pessel ini juga meningkatkan peremajaan sarana yang telah tidak layak pakai dan rusak akibat mengaus.
Sejauh itu pihaknya dalam sebulan berhasil mengurangi kehilangan air sebesar 2 persen.
Dari pengurangan air hilang ini, PDAM mencatat dapat menyelamatkan hibah air hilang atau air tak berekening dengan nilai ratusan juta rupiah.
Melalui terobosan itu, PDAM setempat berharap dapat mengurangi kerugian dan memaksimal pendapatan PDAM sebagai perusahaan daerah.