Antisipasi TPPO, Ade Rezki Minta Warga Kerja ke Luar Negeri Lewat Jalur Resmi

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

AGAM,KLIKPOSITIF – Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama mewanti-wanti warga di Kabupaten Agam untuk berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri.

Hal ini disampaikan politisi Gerindra itu dalam sosialisasi bersama Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Barat, di Sungai Pua, Agam, Sabtu 14 Desember 2024.

Ade mengungkapkan peluang kerja ke luar negeri saat ini cukup besar sehingga perlu disikapi dengan serius.

Pemerintah, kata dia, membuka peluang kerja ke luar negeri dengan syarat dan ketentuan yang jelas.

“Pemerintah saat ini membuka peluang lapangan kerja di luar negeri dengan syarat dan ketentuan yang jelas. Kami mendorong agar kompetensi sesuai dengan ijazah yang dimiliki, agar para pekerja Indonesia dapat bekerja dengan gaji besar dan aman,” kata Ade Rezki.

Dia meminta warga yang berminat kerja ke luar negeri dengan cara legal, yakni melalui BP2MI.

“Presiden Prabowo Subianto berhasil menjalin kerja sama strategis dengan beberapa negara, termasuk di bidang ketenagakerjaan. Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia dengan gaji kompetitif dan persyaratan yang sesuai dengan kompetensi mereka,” kata Ade.

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Barat,

Kepala BP3MI Sumbar, Jupriyadi juga mengingatkan hal serupa. Dia tak ingin ada warga yang jadi korban TPPO.

“Lowongan berbasis skill kemampuan ada di Jepang, Korea, Jerman dan kerjasama business to business (B2B) dengan Taiwan Hongkong,” kata Jupriyadi.

Ia menjelaskan potensi TPPO datang dari godaan dari calo atau orang tidak bertanggung jawab yang mengajak warga untuk bekerja ke luar negeri.

“Ini sudah banyak kejadian, jadi hati-hati dengan tawaran seperti ini,” ungkapnya.

Sosialisasi Ade Rezki dengan BP3MI mendapat apresiasi dari Camat Sungai Pua, Susi Karmila.

Camat mengatakan angkatan kerja di Sungai Pua cukup besar sehingga sosialisasi seperti ini dibutuhkan agar tidak ada warga terjebak tawaran kerja ke luar negeri lewat jalur tidak resmi.

(*)

Exit mobile version