Kota Solok, Klikpositif -Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Solok terus bergerak menekan laju angka stunting. Sejumlah program percepatan diluncurkan untuk penanganan dan pencegahan meluasnya kasus gangguan pertumbuhan pada anak-anak yang ada di Kota Beras Serambi Madinah.
Saat ini, angka prevalensi stunting di Kota Solok berada di kisaran 16,3 persen. Angka ini masih jauh dari target nasional sebesar 14 persen. Dalam mencapai target nasional itu, Kota Solok bersama seluruh stakeholder mendukung program intervensi serentak pencegahan stunting yang bakal digulirkan Juni 2024.
Menyiapkan program intervensi serentak pencegahan stunting itu, Pemko Solok langsung melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, Jumat (31/5/2024). Rakor tersebut dipimpin Sekda Kota Solok, Syaiful dan diikuti OPD terkait serta lembaga adat.
Syaiful mengatakan, dari evaluasi, masih ada beberapa kendala dalam penanganan stunting di Kota Solok. Minat kelompok rentan stunting untuk mengunjungi fasilitas kesehatan masih sangat rendah.
“Calon pengantin (Catin), ibu hamil dan balita menjadi sasaran utama pencegahan dan penanganan stunting. Perlu kita tingkatkan peran semua lembaga agar bisa menjangkau setiap catin, bumil dan balita untuk memaksimalkan program pencegahan dan penanggulangan stunting,” ungkapnya.
Sekda menerangkan, Ancaman stunting sangat besar terhadap generasi penerus bangsa di masa mendatang. Perlu dukungan semua pihak dalam penanggulangan stunting. Bahkan, kata Sekda, jika diperlukan bisa berkolaborasi dengan Forkopimda dan juga pihak swasta.
Sekda meminta agar pasca rapat langsung dibentuk tim kecil guna bicara hal yang lebih teknis. Intinya, dengan berbagai cara Pemko Solok harus mengajak kembali masyarakat agar mau datang ke Posyandu ataupun Puskesmas untuk penanganan dan pencegahan.
“Setiap OPD juga diharapkan perannya terutama Camat dan Lurah sebagai ujung tombak di lapangan, termasuk kader kader yang ada agar tetap semangat dalam penurunan angka Stunting di Kota Solok. Ini merupakan tugas kita bersama,” paparnya.