PADANG, KLIKPOSITIF – Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade menyebutkan, Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 adalah momentum yang tepat untuk introskpeksi diri bagi semua pemuda Indonesia. Apalagi, tema yang diangkat pada Hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun itu adalah “Bersatu Bangun Bangsa” yang tentunya, sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Kita tak akan pernah lupa bagaimana Pilpres 2019 lalu sudah memecah belah anak bangsa dalam dua kubu. Bahkan tak jarang terjadi sengketa dan sengkarut antara dua pendukung. Tentunya, kita tidak ingin hal ini berlarut-larut dan membuat Indonesia jauh dari kemajuan. Apalagi hari ini, pandemi Covid-19 masih menyisakan bengkalai yang banyak,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini, Kamis (27/10/2022).
Andre Rosiade menyebutkan, sebuah langkah heroik sebenarnya sudah ditunjukkan oleh bapak bangsa, Prabowo Subianto di 2019 yang sangat patut diapresiasi. Meski sudah bertarung di Pilpres, namun dia tetap mau membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amien. Demi menghindari perpecahan bangsa, Prabowo menerima amanah sebagai Menteri Pertahanan RI.
“Pak Prabowo yang tetap menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan adalah sebuah hal yang langka terjadi di perpolitikan manapun di dunia. Itu bukti bahwa Prabowo Subianto seorang patriot sejati atau pembela tanah air dan bangsa. Dia tak ingin Indonesia terpecah belah, dan siap membantu membangun negara bersama Presiden Jokowi,” kata Andre Rosiade yang juga anggota Dewan Pembina DPP Gerindra ini.
Jadi, kata Andre Rosiade, pemuda Indonesia hari ini harus mengedepankan persatuan untuk membangun bangsa. Jangan mudah dipecah-belah oleh apa-apa yang kebenarannya belum tentu terbukti. “Soal pilihan partai politik, organisasi dan lain-lain boleh berbeda-beda. Namun, kita harus memastikan itu untuk pembangunan Indonesia. Bukan malah perbedaan yang membuat pertikaian,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre mengatakan, pemuda Sumbar sejak abad ke-20 sudah berperan dalam persatuan Indonesia. Dibuktikan dengan bermunculannya organisasi kepemudaan sebelum atau setelah berdirinya Boedi Oetomo 20 Mei 1908. Bahkan menjadi tuan rumah kongres Jong Sumatranen Bond (JSB) 4-6 Juli 1919 di Padang. Organisasi yang berdiri untuk mempererat hubungan pemuda-pemuda yang berasal dari Sumatra.
“Kita tidak boleh pula larut dan terlena dengan sejarah saja. Pemuda Sumbar hari ini juga harus membuktikan bisa berkontribusi membangun Indonesia. Menjadi penjaga persatuan Indonesia dengan karya-karyanya. Tentunya, akan semakin menegaskan bahwa Sumbar adalah daerah yang punya peran besar membangun Indonesia sejak merdeka sampai saat ini,” kata mantan Presiden BEM Universitas Trisakti Jakarta ini.
Andre Rosiade mengatakan, pemuda Sumbar juga harus lebih banyak terlibat dalam pembangunan. Baik di tingkat daerah Kabupaten/Kota, Provinsi dan nasional. “Pemuda baik sebagai perorangan, dalam organisasi atau jabatan manapun, jangan diam saja soal pembangunan. Harus terlibat aktif dalam membangun dan mengawal pembangunan. Karena pemuda punya ide-ide kekinian yang mungkin saja tak terpikirkan oleh pemangku kebijakan daerah atau pusat,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. (*)