PADANG, KLIKPOSITIF – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. Hadirnya KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota.
“KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan di seluruh Indonesia,” kata Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade saat membuka acara seminar dengan tema “Kereta Cepat untuk Indonesia Maju”, di Hotel Truntum Padang, Senin (19/12/2022).
Acara seminar tersebut juga dihadiri narasumber Dosen FISIP Unand Ilham Adelano Azre, ketua panitia yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Nurhaida, dan Ketua DPC Partai Gerindra Padang, Verry Mulyadi serta puluhan peserta.
Andre Rosiade menjelaskan, pembangunan KCJB ini dimulai sejak tahun 2018. Sejak saat itu, proyek KCJB semakin berprogres menuju fase operasional pada Juni 2023. KCJB dibangun oleh 7 perusahaan terkemuka dari Indonesia dan Tiongkok yang telah berpengalaman mengerjakan proyek infrastruktur global dan tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium atau HSRCC.
“Saat ini progres konstruksi pembangunan KCJB sudah mencapai 91,7%,” sebut ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Menurut Andre, dengan adanya KCJB, waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk bepergian dari pusat kota Jakarta ke pusat kota Bandung hanya sekitar 1 jam saja. Rinciannya, pelanggan cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Jabodebek Halim.
Lalu, pelanggan dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama. “Perjalanan KCJB dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun KCJB Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit,” sebutnya.
Di Padalarang, sambung Andre, KAI telah menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB. Adapun waktu tempuh KA Feeder KCJB untuk menuju Stasiun Bandung adalah hanya 18 menit.
Sebagai pionir kereta api cepat di Indonesia, kata anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra ini, KCJB menjadi pusat keunggulan bagi putra dan putri terbaik bangsa untuk ditempa menjadi generasi pertama yang mampu mengoperasikan sarana dan prasarana kereta api cepat di Indonesia.
“Keberhasilan KCJB mewujudkan mimpi Indonesia memiliki kereta api cepat niscaya membuka wawasan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda kita untuk mendorong dunia pendidikan dan industri transportasi massal untuk mendalami dan menguasai teknologi kereta api cepat dalam membangun masa depan infrastruktur modern tanah air,” tuturnya.
Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini menegaskan, KCJB turut berkontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional dengan menciptakan konektivitas unggulan antarkota yang dipadukan dengan pengembangan transportasi terintegrasi yang berkelanjutan.
“KCJB selalu membuka berbagai kesempatan untuk bersinergi guna mewujudkan visi perusahaan yang sejalan dengan misi pemerintah, bersama membangun bangsa dan negara untuk masa depan Indonesia yang lebih maju dan membanggakan,” imbuh Andre.
Sementara itu narasumber Ilham Adelano Azre mengatakan, jalur kereta api yang ada di Indonesia saat ini rata-rata sisa peninggalan Belanda. Katanya, Indonesia masih tertinggal dalam konteks pembangunan infrastruktur. Namun begitu Indonesia mulai berlari cepat.
Pemerintah Jokowi mendorong pembangunan infrastruktur salah satunya Kereta Cepat Jakarta Bandung. Ini langkah yang patut diapresiasi. “Tidak ada negara yang maju kalau infrastrukturnya tidak bagus. Ini yang sekarang dikerjakan oleh Indonesia, membangun infrastruktur,” ujarnya.
Menurutnya, membangun kereta cepat merupakan bagian dari menggerakkan ekonomi. Pembangunan tersebut akan dinikmati hasilnya di masa mendatang. Pembangunan kereta cepat akan memperkuat konektivitas antardaerah. (*)