JAKARTA, KLIKPOSITIF – Semen Padang FC melaporkan dugaan kejanggalan saat bermain imbang 1-1 melawan Sriwijaya FC dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2023-2024.
Anggota DPR yang juga penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, yakin laporan tersebut diproses objektif oleh PSSI di era ketua umum Erick Thohir.
“Kami melaporkan karena kami punya keyakinan PSSI-nya Pak Erick Thohir beda dengan periode-periode sebelumnya. Saya tahu persis sepak terjang Bang Erick Thohir karena kami adalah mitranya di Komisi VI DPR,” kata Andre kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).
Andre Rosiade mengungkit komitmen Erick Thohir memberantas mafia di BUMN. Dia menyebutkan aksi Erick menyelamatkan Garuda Indonesia, membongkar kasus ASABRI, kasus Jiwasraya dan kini mengungkap dugaan salah kelola dana pensiun di BUMN.
“Modal inilah yang menjadi keyakinan kami, Manajemen Semen Padang FC, bahwa keberhasilan Bang Erick di Kementerian BUMN akan dibawa ke PSSI, dengan bersih-bersih dan membenahi PSSI, dan juga menyikat para mafia sepakbola Indonesia,” kata Ketua DPD Gerindra Sumatra Barat ini.
Andre yakin laporannya akan dituntaskan oleh PSSI dengan seadil-adilnya. Dia menaruh harapan besar PSSI saat ini bisa mewujudkan kompetisi sepak bola yang bersih dan sehat.
“Kami yakin Bang Erick Thohir akan menuntaskan laporan kami secara objektif dan seadil-adilnya. Demi kompetisi yang bersih dan sehat, yang akan menghasilkan Timnas yang kuat dan berprestasi,” tutur ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Dalam laporan Semen Padang FC, Andre Rosiade ikut mendampingi Chief Executive Officer (CEO) Semen Padang FC, Win Bernadino. Andre mengatakan ada dua yang dilaporkan, pertama kelalaian dari Asisten Wasit 2 yang berujung gol Sriwijaya FC ke Semen Padang FC yang sejatinya offside.
“Kami minta Komdis PSSI bekerja, tapi sesuai dengan aturan yang ada bahwa laporan yang disampaikan ke operator. Alhamdulillah, Pak Budiman, Direktur PT Liga (Indonesia Baru) sudah menerima laporan kami. Insyaallah akan diproses di mana PT Liga akan berkirim surat ke PSSI,” katanya.
Andre Rosiade juga menyebut terdapat pelanggaran regulasi Liga 2 musim kompetisi 2023-2024 Pasal 23 poin 3, di mana diharuskan setiap tim di Liga 2 ini harus memainkan pemain U-21 jadi starting eleven di babak pertama.
“Dari daftar susunan pemain yang kami dapatkan, tidak ada nama (pemain) U-21 yang masuk dalam starting eleven di babak pertama dan itu melanggar Pasal 23 poin 3,” katanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, mengatakan tujuan pihaknya melaporkan hal tersebut untuk kebaikan dan mengevaluasi kinerja wasit. Ia juga berharap mempercepat penerapan teknologi VAR di kompetisi sepakbola Indonesia. (*)