PADANG, KLIKPOSITIF – Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade mengikuti kunker reses masa sidang II tahun sidang 2022-2023, beberapa waktu lalu untuk mendapatkan gambaran pembangunan Sumbar, kinerja beberapa BUMN, serta perkembangan sektor industri dan pariwisata daerah.
Dalam kunjungan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima itu, turut hadir perwakilan Kementerian BUMN, PT Semen Indonesia, PT Semen Padang, PT Pertamina, PT Patra Niaga, PT Perusahaan Listrik Negara, dan PT Pupuk Indonesia.
Dalam rapat yang digelar di Hotel Mercure Padang, Andre Rosiade menyampaikan apresiasi atas respon cepat PLN dalam melistriki daerah pelosok, khususnya di Sumbar. โKami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas upaya dan gerak cepat PLN menyalurkan listrik untuk daerah 3T atau terpelosok,โ kata Andre.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu menyebut bahwa dia mengapresiasi PLM, karena melistriki daerah pelosok menjadi prioritas PLN saat ini. Harapannya, perhatian tidak sampai disini, karena beberapa desa masih membutuhkan perhatian, terutama daerah dengan medan yang sulit dijangkau.
โNamun tantangan akan berhasil dihadapi bila kita serius untuk melistrik seluruh negeri. Kami sebagai anggota Komisi VI berterima kasih dan akan terus mendukung PLN,โ ujar Andre.
Andre menilai, PLN telah menunjukkan komitmen dalam menjaga pasokan listrik serta meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh pelosok, termasuk di Sumbar. โTentunya kami juga berharap, dalam waktu dekat tidak ada lagi daerah di Sumbar yang tidak teraliri listrik,โ ungkap Andre yang juga Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima juga memberikan dorongan kepada PLN untuk lebih berkontribusi terhadap pemerataan listrik di Indonesia. โNamun 2022 ini kami melihat inflasi akan tinggi, termasuk di Sumbar. Keadaan ini perlu disikapi dengan kerjasama dan gebrakan dari pemerintah dan BUMN,โ katanya.
Sementara itu, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menyebut, PLN bekerja maksimal untuk mendukung pertumbuhan Sumbar, khususnya pertumbuhan ekonomi, dengan pelayanan kelistrikan terbaik.
Adi menyampaikan kondisi kelistrikan Sumbar saat ini cukup dan andal. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar dipasok dari pembangkit dengan kapasitas total 778,42 MW. Pada kondisi beban puncak, maksimal daya terpakai adalah 583,60 MW.
“Artinya dipastikan ada ketersediaan cadangan pasokan sebesar 194,82 MW atau sekitar 25,03 persen. Ada dua lokasi atas laporan Komisi VI yang kami tidak lanjuti, salah satunya sudah mendapatkan aliran listrik dan satu lokasi lagi proses pembangunan jaringan,”
“Dimana, kami terkendala pada akses jalan dan beberapa lainnya yang cukup menantang. Namun tentu kami akan mengupayakan segera rampung. Tindak lanjut segera kami lakukan sebagai bentuk komitmen terhadap keberhasilan pembangunan daerah,” lanjut Adi.
PLN UID Sumbar, kata Adi, pun telah membangun 2 SPKLU pada tahun 2022 dan ditargetkan akan ada 3 SPKLU pada 2023 dan 6 SPKLU pada 2024. “Ini adalah komitmen PLN UID Sumbar mendukung transisi energi fossil ke energi bersih melalui penggunaan kendaraan listrik,” sebut Adi kemudian.(*)