KLIKPOSITIF – Bila Anda tidur nyenyak dan bangun setelah waktu yang lama lalu mencoba untuk mengingat mimpi, maka kita mungkin tidak bisa mengingatnya lagi.
Sebagian orang dapat mengingat mimpi dengan mudah ketika bangun dan sebagian yang lain hanya bisa mengingatnya sesekali. Ini membingungkan, karena kita cenderung lupa apa yang telah kita mimpikan. Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang hal ini?
Pada otak manusia, terdapat persimpangan temporo-parietal yang merupakan pusat pemprosesan informasi di otak. Berdasar penelitian diketahui bahwa orang yang mudah mengingat mimpi memiliki temporo-parietal yang lebih aktif. Peningkatan aktivitas di wilayah tersebut dipercaya memfasilitasi proses penyimpanan mimpi dalam memori.
Dilansir Mail Online, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Neuropsychopharmacology, mereka yang mudah mengingat mimpi biasanya lebih sering terjaga selama tidur dibanding mereka yang tak bisa mengingat mimpi. Otak para para pengingat mimpi juga lebih reaktif terhadap rangsangan suara ketika mereka tidur dan lebih mudah terjaga.
Ini menjelaskan mengapa mereka yang mudah mengingat mimpi biasanya lebih reaktif terhadap stimulus lingkungan, lebih sering bangun saat tidur, dan lebih baik dalam mengkodifikasi mimpi ke dalam ingatan dibanding mereka yang tak bisa memngingat mimpi. Memang, saat tidur otak tak bisa menyimpan memori baru, otak harus dibangunkan agar mampu melakukannya.
Meningkatnya reaktivitas otak menyebabkan orang mudah terjaga pada malam hari. Dalam periode terjaga yang singkat itu, mimpi akan disimpan ke dalam memori. Sebaliknya, rendahnya aktivitas pada simpangan temporo-parietal menyebabkan orang jarang terjaga sehingga otak tak bisa menyimpan mimpi.