Alek Pacu Jawi di Tanah Datar Kembali Digelar, Penonton Diminta Patuhi Prokes

Kegiatan alek nagari Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar - Sumbar kembali digelar setelah sempat dihentikan sementara karena pandemi COVID-19.

Seorang bocah mengiring Jawi(sapi) yang sedang berpacu

Seorang bocah mengiring Jawi(sapi) yang sedang berpacu (RAMADHANI)

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Kegiatan alek nagari Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar – Sumbar kembali digelar setelah sempat dihentikan sementara karena pandemi COVID-19.

“Pelaksanaan Pacu Jawi di tengah pandemi COVID-19 wajib mematuhi protokol kesehatan, seperti pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak,” ucap Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Abdul Hakim saat membuka acara Pacu Jawi di hamparan persawahan Jorong Cubadak, Nagari Cubadak, Kecamatan Limo Kaum, Rabu 3 Maret 2021.

Ia menyebut masyarakat yang ingin menyaksikan Pacu Jawi wajib memakai masker, bila tidak maka dilarang masuk lokasi. Kemudian jumlah pengunjung juga dibatasi untuk menghindari kerumunan orang.

“Kalau pelaksanaan Pacu Jawi kali ini dapat mematuhi protokol kesehatan bisa alek nagari ini bisa dilanjutkan, tapi kalau tidak maka izinnya akan dicabut,” tutur Hakim.

Setiap pengunjung sebelum masuk lokasi diperiksa suhu tubuh, wajib pakai masker, dan mencuci tangan. Sebagai ujicoba waktunya dibatasi mulai pukul 11.00 sampai 15.00 WIB. Setelah hari ini akan dilaksanakan kembali pada Sabtu, 6 dan 13 Maret 2021.

Ia menyampaikan dilaksanakannya kembali Pacu Jawi sebagai upaya melestarikan nilai-nilai budaya dan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Parpora Tanah Datar Efrison menyampaikan alek Pacu Jawi di empat kecamatan sudah menjadi tradisi sejak dulu.

“Keunikan alek pacu jawi ini harus tetap dijaga dan terus dilestarikan, karena ini kekayaan adat dan budaya kita,” tutur Efrison.

Ia menyebut kegiatan pacu jawi ini tidak sama dengan daerah lain sehingga perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat Tanah Datar.

“Karena keunikan inilah menjadi salah satu agenda pariwisata yang disukai masyarakat, para fotografer dan wisatawan lokal maupun mancanegara,” kata Efrison.

Di sisi lain, pacu jawi juga mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

“Saat kegiatan pacu jawi berlangsung, masyarakat dapat menggelar berbagai jenis makanan dan minuman, disamping itu, bagi peternak sapi juga dapat meningkatkan kesejahteraannya dimana setiap sapi pacuan akan punya nilai jual yang tinggi dibanding sapi biasa,” katanya. (*)

Exit mobile version