Agus Samsudin: Siapa Sebenarnya Orang Nomor Satu yang Tangani Krisis Ini? Ini Penting

Sekarang ini kan kita tidak melihat manajemen krisis itu gitu. BNPB sudah nggak lagi sih pendapat saya sekarang.

Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin

Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin (Net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin mengungkapkan bahwa masalah paling krusial yang dihadapi Indonesia dalam melawan pandemi ini adalah tidak adanya manajemen krisis.

Karena itu, Agus tidak heran jika penanganan terus berlarut-larut dan tidak kunjung menemukan solusi jitu. Sebagai orang yang berpengalaman dalam manajemen krisis, Agus melihat kekacauan penanganan pandemi dapat dilihat dari tidak adanya sistem komando yang jelas beserta sosok pemimpin komando.

“Saya dulu pernah menangani beberapa manajemen krisis. Nah kalau manajemen krisis itu di mana-mana komandannya cuma satu. Nah sekarang ini saya melihat komandannya itu ada banyak. Di awal BNPB, kemudian pindah ke KPCPEN, Terus sekarang PPKM ini pindah lagi ke Menteri Marinves misalnya dan Menteri Perekonomian. Jadi saya melihat kalau mau di-improve itu lebih kepada sistem komandonya ini siapa? Who is the real number one yang manage krisis ini?,” tanya Agus dalam forum daring, Rabu (21/7) dilansir dari Muhammadiyah.co.id.

“Sekarang ini kan kita tidak melihat manajemen krisis itu gitu. BNPB sudah nggak lagi sih pendapat saya sekarang. Suaranya juga sedang aja sih sekarang saya lihat. Jadi sekarang siapa yang encharged sebenarnya? Pada saat kritis oksigen semua orang berbicara tapi who is actually encharged to this problem? Saya kira ini penting banget untuk kemudian dicatat oleh semua orang” imbuh Agus.

Ketidakjelasan sistem komando dan sosok leader menurut Agus menjadi masalah yang membuat krisis tak berhenti. Masalah ini menurutnya perlu segera dijawab dengan menentukan sosok komandan yang berlatar belakang epidemiologi, bukan profesional lain yang tidak memiliki disiplin pandemi.

“Jadi karena saya orang manajemen saya melihatnya seperti itu ya. Jadi siapa sebenarnya yang (kompeten) encharged manajemen krisis ya menurut saya betul-betul harus diberikan,” tutup Agus.

Exit mobile version