AGAM,KLIKPOSITIF – Kabupaten Agam kembali surplus beras. Di tahun 2024, Kabupaten Agam mencatat angka surplus beras sebesar 134,396 ton.
“Hal ini membuktikan, Agam tetap konsisten dalam menggenjot produksi beras daerah”, ungkap Kepala Dinas Pertanian Agam, Ir Arief Restu, dikutip dari AMCNews, Rabu 15 Januari 2025.
Dikatakan, capaian itu merupakan hasil dari berbagai program yang menyentuh langsung untuk pembangunan pertanian di Kabupaten Agam, seperti bantuan benih unggul, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, bantuan alsintan dan lainnya.
Meskipun beberapa areal padi sawah di daerah sentra padi terdampak bencana banjir bandang akibat erupsi gunung marapi sehingga tidak bisa ditanami, namun hal ini disikapi dengan mengoptimalkan penanaman pada sawah- sawah tadah hujan dengan program pompanisasi.
“Total kita menyalurkan sebanyak 77 unit pompa yang menyasar sawah tadah hujan agar tetap bisa melakukan penanaman padi sawah, meskipun di musim kemarau, ” jelas Arief.
Menurut data, pada tahun 2024, produksi padi di Kabupaten Agam tercatat sebanyak 347.739,3 Ton dari luas panen 69.117,6 Hektar. Hal ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2023, produksi padi di Kabupaten Agam tercatat sebanyak 341.351,8 Ton dari luas panen 68.230 Ton.
Keberhasilan ini, menurut Arief, tidak lepas dari komitmen Pemkab Agam untuk terus mengoptimalkan lahan dan sarana prasarana pertanian. Disamping itu, lanjutnya, juga dengan terus mendorong ferakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pengawalan pupukk bersubsidi, pendekatan penyuluhan, dan lainnya.
“Kedepan, kita juga akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mau dan mampu menurunkan biaya produksi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan pertanian mereka,” ujarnya.
Caranya dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis untuk peningkatan kapasitas petani, sehingga petani bisa mengolah dan memproduksi sendiri pupuk dan pestisida.
“InsyaAllah di tahun 2025 ini, kita akan melaksanakan Sekolah Lapang dengan mengusung tema Basawah Pokok Murah dengan tujuan menurunkan biaya produksi namun hasil produksi tetap meningkat,” jelas Arief.
(*)