AGAM, KLIKPOSITIF – Untuk pertama kalinya, Pameran Bonsai digelar di halaman Kantor Wali Nagari Biaro Gadang Kecamatan Ampek Gadang, Agam, Sumbar.
Pemeran ini digelar selama tiga hari yang telah dimulai pada Jumat 26 November 2021 kemarin dan akan berlangsung hingga Minggu 28 November 2021 besok. Selain pesertanya berasal dari warga sekitar, pameran ini juga diramaikan oleh pecinta bonsai dari sejumlah daerah di Sumbar.
Ada berbagai bonsai unik dan menarik yang dipajang dalam pameran ini. Usianyapun bervariasi, mulai dari satu tahun hingga belasan tahun. Begitu juga dengan jenisnya, ada Bonsai Legundi lokal, Bonsai Cendrawasih, Bonsai Kimeng, serta sejumlah jenis bonsai lainnya.
Jika dilihat dari harga pasarannya saat ini, bonsai yang dipamerkan tersebut rata-rata bernilai jutaan rupiah.
Untuk diketahui, bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman dilakukan di pot dangkal yang disebut bon.
Terkait kegiatan pameran ini, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Agam mengapresiasi kegiatan yang dinilai sangat langka.
“Kami belum pernah melihat pameran bonsai sebelumnya. Ini sangat menarik,” ujar Ketua Ipemi Agam, Eliana.
Eliana mengatakan, dibutuhkan sinergi semua pihak agar budidaya bonsai dapat dilakukan masyarakat, sehingga bisa menjadi nilai jual dan mampu menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat.
Tak hanya itu, menurut Eliana, dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan sentuhan seni untuk membuat bonsai menjadi cantik dan menarik. Oleh karena itu, edukasi tentang budidaya bonsai menurutnya perlu ditingkatkan, agar masyarakat betul-betul paham tentang budidaya bonsai.
“Kami dari Ipemi Agam juga berencana untuk mendatangkan komunitas bonsai untuk memberi pelatihan budidaya bonsai kepada anggota Ipemi Agam,” kata Eliana.
Sementara itu, Kasi Perencanaan Keuangan Pembangunan Nagari dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Agam, Eko Purwanto, menyebut saat ini banyak peminat bonsai dari kalangan masyarakat di Kabupaten Agam, khususnya di Nagari Biaro Gadang.
“Pada tahun 2019 kami telah melakukan pelatihan membuatan pot, pelatihan membuat alur bonsai dan sebagainya, yang mana setelah itu, rencananya akan digelar festival bunga pada 2020. Namun karena COVID, tidak jadi. Alhamdulillah pada November 2021 ini Pemeran Bonsai ini terealisasi dan akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 26 hingga 28 November 2021,” ujar Eko Purwanto.
Eko Purwanto berharap ke depan kegiatan seperti ini bisa dicontoh di nagari-nagari lain. Menurutnya, konsep wisata tidak hanya konsep wisata alam dan wisata kuliner, tapi juga ada konsep wisata bunga, yang juga sangat menarik untuk dikembangkan.
“Kalau dari segi anggaran, kalau di dana desa itu ada bantuan bibit. Dari bibit-bibit kecil itulah nantinya yang akan menjadi bunga cantik dan pohon bonsai beberapa tahun ke depan. Ini lho jadinya,” ujar Eko Purwanto.