PADANG, KLIKPOSITIF – PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (LPPM Unand) lakukan riset social mapping pada dua program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) unggulan PLN UIW Sumbar, yaitu; Rumah Kreativitas Tanah Ombak Purus dan Ekowisata Ampiang Parak Kecamatan Sutera Pesisir Selatan.
Pembukaan Focus Group Discussion (FGD) sebagai tanda dimulainya rangkaian kegiatan riset dilakukan pada Sabtu (16/10) lalu di Hotel Rangkayo Basa Kota Padang. Dihadiri oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum (KKU) PLN UIW Sumbar Cipto Adi Sumartono, Pimpinan LPPM Unand Uyung Gatot S Dinata, ketua Tim Peneliti Rinaldi Eka Putra, serta anggota tim peneliti LPPM Unand.
Cipto menyampaian, sudah menjadi upaya yang tepat jika LPPM Universitas Andalas dan PLN UIW Sumatera Barat, sebagai lembaga pelayanan, memberikan perhatian serius terhadap dampak nyata TJSL terhadap masyarakat. ''Mudah-mudahan hasil dari riset Social Mapping ini menjadi solusi perbaikan yang diperlukan untuk keberlangsungan Rumah Kreativitas Tanah Ombak dan Kawasan Ekowisata Ampiang Parak yang lebih lestari dan berdampak,'' harap Cipto kemudian.
Rumah Kreativitas Tanah Ombak merupakan wadah komunitas berbasis masyarakat. Di ruang terbuka ini anak-anak berpetualang literasi lewat buku-buku yang tersedia, mengaktualisasikan diri lewat berbagai sarana pelatihan dan kreativitas. Masyarakat dewasa dapat belajar hal-hal baru atau mengembangkan ekonomi kreatif lewat sarana dan prasarana yang tersedia.
Sementara Ekowisata Ampiang Parak adalah kawasan wisata laut berlokasi di Nagari Ampiang Parak Kabupaten Pesisir Selatan Pasaman Barat. Dimotori oleh Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL), kawasan ekowisata ini berfokus pada konservasi penyu, pelestarian mangrove dan beberapa tanaman gambut lainnya, hingga pelestarian lingkungan dan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.
PLN UIW Sumbar telah merealisasikan bantuan TJSL pada Rumah Kreativitas Tanah Ombak dengan total anggaran Rp250 Juta. Bantuan ini diberikan secara berkelanjutan sepanjang Tahun 2018 hingga 2020 yang diantaranya digunakan untuk rehab bantuan dan ruang baca, pembelian alat-alat untu konveksi tradisional Minangkabau, dan pembelian sepeda motor untuk operasional di lokasi tersebut.
Untuk Ekowisata Ampiang Parak, PLN UIW Sumbar mengucurkan dana TJSL dari Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2021 sebesar Rp703.995.159. Dana tersebut digunakan untuk fasilitas penangkaran untuk pengelolaan di kawasan konservasi penyu, membangun sarana edukasi ramah anak, tempat bermain anak, dan lain sebagainya.
Senin (08/11) lalu, Tim Peneliti LPPM Unand datangi PLN UIW Sumbar guna menyampaikan laporan akhir riset social mapping Rumah Kreativitas Tanah Ombak Purus dan Ekowisata Ampiang Parak Kecamatan Sutera Pesisir Selatan. Disampaikan Rinaldi, riset LPPM Unand menyebutkan bahwa hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk kedua TJSL PLN UIW Sumbar tersebut cenderung berkategori Sangat Baik.
''Hasil Survey IKM kami menunjukkan rata-rata IKM untuk kedua lokasi TJSL tersebut ada pada skor 82,25 atau masuk dalam kategori Sangat Baik. Sementara studi Social Return on Investment (SROI) menunjukkan bahwa dari total Rp703.995.159 dana TJSL untuk kawasan Ekowisata Ampiang Parak didapatkan nilai social return sebesar Rp55,46. Artinya ada dampak sebesar Rp55,46 untuk setiap Rp1 yang dikeluarkan oleh PLN,'' jelas Rinaldi.
Rinaldi dan tim pun merangkum rekomendasi aspek-aspek yang dapat dikembangkan pada kedua lokasi TJSL. Rinaldi berharap, laporan akhir ini dapat bermanfaat untuk pencapaian program atau kegiatan perusahaan selanjutnya.
''Semoga PLN UIW Sumbar dapat melanjutkan dan meningkatkan pendampingan pada kedua lokasi TJSL demi perbaikan dan peningkatan dampak dari program TJSL tersebut. Dan semoga LPPM Unand bisa tetap menjadi mitra PLN dalam merangkum informasi komprehensif berdasarkan hasil riset, sebagai bakti kita bersama dalam melayani masyarakat,'' lanjut Rinaldi.
Yeni Rafii, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sumbar pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Rinaldi dan tim. “TJSL merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial kami terhadap masyarakat dan lingkungan. Untuk itu kami berharap dana yang diturunkan benar-benar berdampak. Terima kasih untuk tim peneliti dari LPPM Unand. Kami akan gunakan hasil riset ini untuk perkembangan program TJSL ke depan,'' sebut Yeni.