KLIKPOSITIF – Malang, begitulah nasib Cassio Francisco de Jesus, mantan bek Semen Padang FC yang melegenda di tanah Minang musim 2016/2017.
Kehadiran bek asal Brazil itu di kandang Kabau Sirah, mendapat tempat positif di hati para pendukung. Karena penampilannya yang gemilang di berbagai kompetisi.
Namun ia hanya bertahan setahun di Padang dan memutuskan pindah ke Kelantan FC, klub asal negeri Jiran, Malaysia, karena Semen Padang FC terdegradasi ke Liga 2 di musim 2017.
Semusim di Kelantan, Cassio kembali merumput di Liga 1 bersama Barito Putera. Lalu pindah ke Hong Kong Rangers di tahun 2022 sebelum kemudian berakhir di klub Liga 3 Thailand, Royal Thai Navy FC.
Berkarir di kompetisi rendahan Thailand itulah Cassio harus mempertaruhkan nyawanya hingga menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (5/3) siang WIB.
Cassio meninggal dunia karena menderita penyakit Anemia Aplastik. Penyakit itu dapatkan saat membela Royal Thai Navy FC.
Penyakit itu menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, kulit pucat, mudah memar, dan peningkatan risiko perdarahan serta infeksi.
Sayangnya, kondisi kesehatan yang memburuk, Cassio tidak mendapatkan dukungan kesehatan yang memadai sepanjang tahun 2024 lalu.
Hal demikian membuat dia harus berjuang keras untuk mendapatkan perawatan, salah satunya dengan menggalang dana di media sosial.
“Cassio menerima diagnosis saat dia berada di Thailand di mana dia telah dikontrak oleh klub sepak bola di negara itu, tetapi di sana mereka tidak memberinya dukungan medis.”
“Sehingga hutang rumah sakit di Brasil menambah jumlah yang besar melebihi apa yang sudah bisa kita bayar, dan juga biaya kembali ke Brasil,” tulis Cassio di Instagram pribadinya.
Kepergian mantan bek Timnas Brazil U20 itupun menyita perhatian banyak orang. Salah satunya mantan gelandang Semen Padang FC, Finno Andrianas, dan mantan pemain sayap Semen Padang FC, Irsyad Maulana.
“Selamat jalan teman baik,” tulis Finno di akun Instagram pribadi mereka.
Sepanjang karirnya, Cassio sudah melanglang buana ke sejumlah klub, yang di antaranya Guarani, Concordia, Sao Carlos, dan Flamengo SP, sebelum kemudian merumput di Asia.(*)