PADANG, KLIKPOSITIF- Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Helvi Moraza menilai Sumatra Barat memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak kewirausahaan berbasis kearifan lokal.
Menurut Wamen Sumbar kaya akan keindahan alam dan budaya, ranah Minang juga menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal dan inovasi bisa berjalan beriringan.
Pertumbuhan ekonomi Sumbar mencapai angka 5,2 persen di tahun 2023, diatas rata-rata angka nasional. Gini rasio yang relatif stabil diangka 0,32 mencerminkan kondisi yang lebih merata dibandingkan rata-rata nasional.
Untuk rasio wirausaha di Sumbar telah mencapai 4,10 persen melampaui rata-rata nasional sebesar 3,04 persen. “Namun kita tidak boleh berpuas diri, masih ada ruang untuk tumbuh lebih besar dengan melibatkan generasi muda yang kreatif, inovatif dan berjiwa wirausaha,” ungkap Wamen saat Entrepreneur Hub Goes to Campus Unand dengan tema “Grow&Sustain”, Selasa 3 Desember 2024 di Auditorium Unand.
Wamen Helvi Moraza juga menyebutkan peningkatan kewirausahaan adalah bagian penting dari strategi besar untuk menuju Indonesia emas tahun 2045. Dalam kerangka RPJMN tahun 2025-2029 kewirausahaan memegang peranan kunci karena menjadi jalan menuju kemandirian bangsa.
Diperkirakan, puncak bonus demografi tahun 2035, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat perekonomiannya di Asia Tenggara dan dunia. Agar terwujud, ada beberapa tantangan yang harus dituntaskan :
Pertama Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha agar target rasio wirausaha 3,6 persen di tahun 2029 dan 8 persen di tahun 2045 tercapai.
Data global entrepreneurship index menunjukkan Indonesia berada diposisi ke-5 di Asean dan ke-75 secara global dari 137 negara.
Hasil IMD World Digital Competitiveness rangking tahun 2023, Indonesia masih berada di posisi ke-34 dari 64 negara yang disurvei.
Oleh karena itu tantangan ini harus dijawab dengan langkah konkrit. Perguruan tinggi seperti Unand memiliki peran strategis mencetak generasi muda yang mampu memanfaatkan peluang di tengah tantangan.
“Mahasiswa harus diberi ruang untuk bereksperimen, berinovasi dan mendapatkan dukungan teknologi serta mentoring yang berkelanjutan,” tuturnya.
Untuk mendukung strategi #Grow&Sustain, harus fokus untuk penguatan ekosistem kewirausahaan yang berkualitas, adopsi teknologi digital dalam setiap aspek bisnis dan kemudahan berusaha yang meliputi pelatihan, pendampingan, kemudahan, akses pembiayaan, dan pengembangan pasar yang lebih luas.
Dikatakan juga, program entrepreneur Hub adalah upaya kongkret kementrian UMKM untuk mencetak generasi muda yang adaptif dan inovatif. “Disini teman-teman dapat menguji ide bisnis mereka, memperluas jaringan dan mendapatkan akses untuk semua sumber daya.
Melalui lokakarya, pelatihan dan kolaborasi lintas sektor, Wamen percaya dan optimis bahwa di Unand akan lahir wirausaha muda yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia di tingkat global.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementrian UMKM Siti Azizah mengatakan Entrepreneur Hub adalah program kolaboratif yang bertujuan membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat, menciptakan Wirausaha Mapan, Usaha Inovatif, dan Berkelanjutan. Sejak kick off pada 5 April 2023, program ini telah memfasilitasi kurang lebih 13.995 wirausaha untuk bertumbuh di 35 kabupaten/kota pada 21 Provinsi di Seluruh Indonesia.
Untuk menambah wawasan dan keterampilan wirausaha, acara ini disusun dalam tiga sesi utama, yaitu: a. Workshop Interaktif yang fokus pada strategi pertumbuhan usaha Business Matching untuk memperkuat jejaring bisnis dan networking; dan Pameran Produk Inovatif dari para wirausaha yang dapat menginspirasi kita semua.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 wirausaha muda terkurasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas yang menjadi kolaborator, dengan berbagai sektor usaha seperti agribisnis, fashion, kriya, FnB, dan kuliner. Melalui kegiatan ini, para peserta dapat memperluas jaringan, menemukan peluang kolaborasi, dan tumbuh menjadi wirausaha yang tangguh dan inovatif.
Program ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti Bank Nagari, Bank BRI, PT Pegadaian, Telkom Indonesia, Komunitas Tangan Di Atas (TDA), PNM, serta institusi pendidikan seperti Politeknik Negeri Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Adzkia, dan Universitas Taman Siswa Padang.
Menurut Rektor Unand Efa Yonnedi, Unand dikenal dalam tiga hal yakni sebagai penghasil intelektual, ulama dan saudagar (enterpreneur). Keseriusan Unand dalam mendukung program ini salah satunya dengan meluncurkan prodi entrepreneurship mulai tahun 2024 ini.
Universitas telah meluncurkan aplikasi UNAND Hub, yang menyediakan layanan konsultasi dan diskusi wirausaha dengan melibatkan dosen-dosen pakar di bidangnya.
Langkah ini sejalan dengan misi UNAND dalam mendukung ekosistem UMKM lokal. Selain itu, UNAND juga telah membuka Program Studi Kewirausahaan sebagai bagian dari strategi meningkatkan kapasitas wirausaha muda. Universitas juga tengah mempersiapkan Laboratorium Entrepreneurship untuk melahirkan startup inovatif berbasis kearifan lokal di Sumatra Barat.
Selama dua tahun terakhir, UNAND telah sukses menggelar program Minangkabau Entrepreneurship Summer Course, yang menarik minat mahasiswa internasional untuk belajar mengenai potensi kewirausahaan berbasis budaya lokal.
Pada kesempatan itu juga hadir dan memberikan sambutan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi beserta jajaran. Tampak hadir Staf Ahli Riza Damanik dan segenap jajaran pimpinan di universitas Andalas.