Kota Solok, Klikpositif – Dinas Kesehatan Kota Solok melakukan Sertifikasi Grading Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) khusus Depot Air Minum, Kamis (6/6/2024). Sertifikasi dilakukan untuk menjamin air minum yang beredar di masyarakat memenuhi syarat kesehatan.
Sertifikasi sekaligus workshop diikuti oleh 25 orang pengusaha Depot Air Minum (DAM) yang ada di Kota Solok, Kamis (6/6/2024) di Aula H. Umar Ismail Rivai, M.Kes Dinas Kesehatan Kota Solok. Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Dinas Kesehatan, Dra. Dessy Syafril.
Tampak hadir Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Solok, Ns. Firawati, S.Kep, MARS bersama Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga (Kesling Kesjaor), Despa Wildawati, SKM, MKM.
Dalam kesempatan itu, Dessy Syafril mengatakan, Depot Air Minum (DAM) merupakan unit usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen.
Keberadaan Depot Air Minum sangat diperlukan masyarakat, dan untuk menjamin bahwa air yang dihasilkan oleh Depot tersebut memenuhi persyaratan kesehatan, maka Dinas Kesehatan berkewenangan menerbitkan Sertifikat Higiene Sanitasi Depot Air Minum.
“Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para pemilik atau pedagang makanan/ minuman khususnya Depot Air Minum agar tetap menjaga keamanan dan kesehatan pangan demi meningkatnya derajat kesehatan Masyarakat,” ujar Dessy.
Dessy meminta pengusaha depot air minum meningkatkan tentang tata kelola air minum. Di samping menjalankan usaha, pengusaha depot air minum juga berkewajiban melindungi masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum dari depot.
Sebagai narasumber, Dinkes Kota Solok menggandeng pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Novriza Yulida. Menurutnya, kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai demikian besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur dimana-mana.
“Usaha depot air minum yang ada perlu diawasi, dibina sehingga memenuhi standar kesehatan. Harapannya, kualitasnya air yang dihasilkan selalu aman dan sehat dikonsumsi bagi masyarakat,” jelasnya.