PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF – Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand, menggelar aksi bersama ‘Cegah Stunting’ di Jorong Bancah, Nagari Batu Balang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kegiatan ini bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Proyek Kemanusiaan (MBKM-PK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Aidha Safitri, Maya Selly Novikha, Nailah Salsabila, dan Raisha Arruya Putri, mahasiswi FKM Unand dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Elsi Novnariza, SKM., MKM.
Angka stunting yang tinggi di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota menjadikan wilayah tersebut sebagai sasaran lokasi khusus terhadap upaya penanggulangan dan pencegahan stunting. Daerah ini mencatat angka stunting sebesar 24.3 persen pada tahun 2022.
Pemkab Lima Puluh Kota juga telah mengadakan rembug stunting dengan menetapkan 7 nagari dengan lokasi khusus untuk dilakukan intervensi spesifik dan sensitif pada lokasi khusus tersebut. Hal ini didasarkan pada upaya untuk mewujudkan daerah tersebut sebagai kabupaten yang sehat.
Untuk mendukung hal tersebut, mahasiswa MBKM Unand melakukan Kegiatan edukasi mengenai stunting dilaksanakan pada Kamis 7 Desember 2023 lalu.
Dalam kegiatan ini media yang digunakan untuk edukasi adalah leaflet dan poster. Materi untuk edukasi adalah sebagai berikut definisi stunting, penyebab stunting, ciri-ciri stunting, efek stunting, 10 kegiatan cegah stunting dan isi piringku.
“Disini kami memfasilitasi masyarakat yang menjadi sasaran yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita untuk melakukan Pre-Test dan Post-Test yang berguna untuk mengukur tingkat pengetahuan sasaran mengenai stunting,” kata salah seorang tim, Aidha Safitri.
Setelah kegiatan Pre-Test dan Post-Test disimpulkan bahwa sasaran belum sepenuhnya memahami stunting dan pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi serta cara mencegah terjadinya stunting pada balita.
Kegiatan selanjutnya dilaksanakan pada 14 Desember 2023 yakni pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal yang diolah sendiri oleh mahasiswa FKM Unand, yaitu pemberian kacang hijau dan telur puyuh kepada masing-masing balita yang datang ke Posyandu Ingin Sehat.
Kemudian setelah kegiatan PMT selesai, mahasiswa FKM mengikuti kegiatan Posyandu Rutin bersama Ibu Bidan dan Ibu-Ibu Kader Posyandu Ingin Sehat Jorong Bancah yang dihadiri oleh 43 sasaran kegiatan posyandu.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah penimbangan balita dengan alat ukur Antropometri Kit, pengukuran tinggi badan dan pemberian imunisasi balita. Tujuannya memantau tumbuh kembang balita, sehingga balita dapat terhindar dari risiko gizi buruk.
“Selain itu ibu juga dapat berkonsultasi dengan kader atau petugas kesehatan sehingga berbagai permasalahan kesehatan balita dapat dicegah dan terselesaikan dengan benar,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan edukasi stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) dan kegiatan posyandu rutin oleh Mahasiswa FKM Unand, diharapkan dapat mengatasi dan mencegah berbagai permasalahan kesehatan balita di Jorong Bancah Nagari Batu Balang Kec.Harau Kab. Lima Puluh Kota.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Kondisi stunting baru akan nampak setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seharusnya mendapat perhatian khusus sebagai penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas balita di masa depan.