PARIAMAN, KLIKPOSITIF– Sebanyak 31 petugas Lapas Pariaman mendapatkan kenaikan pangkat golongan, Jumat (1/7/2022).
Penyematan pangkat itu berlangsung di Lapangan Serba Guna Lapas Pariaman, Sumbar.
“Ini akan menjadi semangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi kemajuan Lapas Pariaman,” ungkap Kepala Lapas (Kalapas) Pariaman, Affendi.
Menurut Kalapas, kenaikan pangkat ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada petugas.
Dengan begitu, katanya lagi, segala usaha dan kinerja dapat berjalan semaksimal mungkin.
Effendi juga menuturkan, menjadi petugas lapas juga mempunyai tekanan atau tanggung jawab yang besar.
“Di samping kami menjaga keamanan situasi, kami juga mengemban tugas mengayomi agar warga binaan dapat pembinaan yang tepat,” ungkap Effendi.
Effendi juga berharap, kenaikan pangkat petugas ini dapat menjadi pemicu semangat di tengah keterbatasan pihaknya saat ini.
“Tentu tidak ada yang sempurna, kendatipun demikian kami bersikukuh untuk menciptakan lapas yang humanis dan religius sehingga dapat berdampak baik di tengah-tengah masyarakat,” kata Kalapas.
Kenaikan Pangkat Petugas Lapas Pariaman
Kenaikan pangkat petugas Lapas Pariaman ini terdiri dari golongan IV sebanyak satu orang, Golongan III sebanyak tiga orang dan Golongan II sebanyak 27 orang.
Kepada mereka pangkat baru disematkan oleh Kepala Lapas Pariaman sendiri.
Sebagai informasi, seluruh petugas Lapas Pariaman berjumlah 83 orang.
Rinciannya 74 orang Pegawai Negeri Sipil dan sembilan orang Calon Pegawai Negeri Sipil.
Sementara itu untuk jumlah Warga Binaan Lapas Pariaman lebih dari 500 orang.
Jumlah warga binaan itu terlalu banyak jika dibandingkan dengan kapasitas lapas sehingga membuat over kapasitas.
“Benar, jumlah warga binaan saat ini sangat banyak sehingga terjadilah over kapasitas ruangan kamar atau blok hunian,” kata Effendi.
Effendi melanjutkan, warga binaan saat ini didominasi oleh pelaku kasus penyalahgunaan narkotika.
Bahkan lebih dari separuh dari jumlah warga binaan di Lapas pariaman ini adalah pelaku penyalahgunaan narkotika.
Kendatipun over kapasitas pihaknya selalu berupaya agar lapas itu tetap terkendali dengan cara sentuhan rohani dan program pengajian lainnya.
“Kami perbanyak program-program agama sehingga mereka sibuk dengan aktivitas ibadah dan kegiatan jasmani lainnya,” ungkap Effendi.