KLIKPOSITIF – Soal vaksin merah putih kembali menjadi sorotan DPR. Anggota Komisi VII Ratna Juwita Sari mempertanyakan kelanjutan dari pengembangan vaksin ini.
Pertanyaan ini dia ajukan kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.
“Saat Bapak Presiden memberikan tugas khusus kepada beberapa entitas untuk menyelesaikan vaksin merah putih ini. Sampai hari ini Menkes mengumumkan pandemi akan menjadi endemi dengan vaksinasi yang sudah sekian persen. Dengan tambahan booster, tapi ternyata vaksin merah putih juga belum selesai,” jelas Ratna saat rapat Komisi VII DPR RI dengan Kepala BRIN.
Politisi PKB ini mengatakan kelanjutan progres dari vaksin ini merupakan tanggung jawab moral yang sangat besar. Bahwa ternyata bangsa ini belum memiliki kemandirian di bidang kesehatan.
Selain itu dia juga mempertanyakan nasib para peneliti yang terlibat dalam penelitian vaksin ini. Pasalnya, sebelumnya Lembaga Eijkman baru masuk uji pra klinis.
Sementara peneliti lainnya sudah uji klinis. Hal ini menurut Ratna ada sedikit dispute. “Apa yang belum dimiliki Eijkman tapi dimiliki orang lain, sehingga mereka terlambat?” katanya.
Sebelumnya setelah melalui proses yang cukup panjang, vaksin merah putih akhirnya masuk pada tahap uji klinis. Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo itu telah melalui tahap uji klinis tahap pertama pada Februari lalu.