Wisata Batu Barajuik Kinari, Bekas Kawasan Banjir yang Membawa Berkah

Aliran Batang Lembang di kawasan Jorong Pamujan, Nagari Kinari, Kabupaten Solok kerap menjadi sumber musibah banjir. Oleh pemerintah kemudian dilakukan normalisasi dengan membangun batu barajuik, seketika kawasan itu menjelma menjadi objek wisata

Kawasan objek wisata Batu Barajuik di Nagari Kinari, Kabupaten Solok, Sumatra Barat

Kawasan objek wisata Batu Barajuik di Nagari Kinari, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Ist)

Solok, Klikpositif – Aliran Batang Lembang di kawasan Jorong Pamujan, Nagari Kinari, Kabupaten Solok kerap menjadi sumber musibah banjir saat musim hujan datang. Nyaris setiap tahun terjadi luapan air yang menyapu areal pertanian warga.

Oleh pemerintah, kemudian dilakukan normalisasi dan penguatan tebing sungai. Pembangunan yang awalnya ditujukan untuk mencegah musibah banjir itu, ternyata membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Kinari.

Kawasan aliran sungai yang dulu memprihatinkan, kini tertata indah dengan susunan Batu Barajuik di sisi kiri dan kanan. Dasar sungai juga dibenahi, suasana itu semakin lengkap dengan aliran air nan jernih dan dangkal. Seketika, kawasan yang dulu sumber banjir, menjelma menjadi objek wisata.

Beberapa waktu terakhir, objek wisata Batu Barajuik terus ramai dikunjungi oleh masyarakat Solok, bahkan juga ada wisatawan yang datang jauh dari luar Sumatra Barat.

Menurut Ketua Pokdarwis Kinari Rancak, Wisda Saswita, kawasan Batu Barajuik rampung dibangun pada awal Desember 2021. Keindahan alam dan Kawasan sungai yang tertata mendatangkan ide bagi Pokdarwis Kinari Rancak bersama masyarakat untuk areal itu sebagai objek wisata keluarga.

“Airnya dangkal dan jernih, jadi sangat cocok untuk wisata keluarga, anak-anak bisa mandi-mandi sembari menikmati suasana alam,” ungkap Wisda saat dihubungi Klikpositif, Sabtu (29/1/2022).

Pokdarwis Kinari Rancak dan masyarakat sekitar kemudian menggelar Festival Batu Barajuik. Sajian seni tradisi daerah dan suasa alam yang indah, ternyata mampu menjari magnet dalam menarik minat masyarakat untuk berwisata.

Sejak viral di media sosial, kawasan Batu Barajuik kian banyak dikunjungi masyarakat. Bahkan, pada akhir pekan, pengunjung bisa mencapai seribu orang lebih.

Berbagai komunitas juga menjadikan kawasan Batu Barajuik sebagai destinasi untuk mengisi waktu libur, demikian juga halnya masyarakat Kabupaten Solok. Kawasan aliran sungai yang dulu kerap memicu banjir, kini malah banjir pengunjung.

Geliatkan Ekonomi Masyarakat

Keberadaan objek wisata Batu Barajuik di Nagari Kinari, Kabupaten Solok membawa berkah bagi masyarakat. Daerah itu tumbuh menjadi kawasan ekonomi dan mendatangkan penghasilan bagi masyarakat setempat.

Menurut Wisda, saat ini ada sekitar puluhan pedagang yang berjualan setiap harinya, ada yang berjualan makanan, mainan dan lainnya. Begitu juga dengan usaha sewa benen, juga tumbuh.

“Ada sekitar 30 orang oedagang keliling dari Kinari dan nagari lainnya yang sering berjualan di lokasi, begitu juga usaha sewa nenen ada belasan orang, Alhamdulillah sangat membawa berkah,” katanya.

Pada hari biasa, pengunjung wisata Batu Barajuik bisa mencapai ratusan orang. Mayoritas masyarakat sekitar Solok. Saat akhir pekan, bisa lebih seribu orang, dan tidak sedikit dari luar daerah.

Untuk tarif, saat ini pengelola masih belum memungut biaya untuk parkir dan masuk, baru sekedar sumbangan secara sukarela bagi pengunjung yang bersedia untuk pengembangan lokasi wisata itu.

“Kita masih mempersiapkan untuk tarif resmi melalui peraturan nagari, jadi legal dan juga jelas peruntukannya nanti agar tidak ada masalah,” bebernya.

Butuh Bantuan Fasilitas Wisata

Pokdarwis Kinari Rancak sampai saat ini masih berupaya untuk melengkapi beragam fasilitas, khususnya untuk wisata air. Mulai dari kamar bilas dan ganti pakaian, begitu juga dengan sarana ibadah.

Sementara waktu, pengunjung yang ingin beribadah diarahkan ke Masjid terdekat. Sementara kamar ganti baru bersifat sementara.

Pihaknya memang butuh uluran bantuan dari pihak pemerintah untuk bisa mengembangkan kawasan Wisata Batu Barajuik. Fasilitas umum memang menjadi prioritas yang dibutuhkan saat ini.

“Idelanya sebuah lokasi wisata, tentu harus ada sarana pendukung seperti toilet, kamar ganti dan juga sarana ibadah, jadi pengunjung merasa nyaman dan berkesan dengan pelayanan yang diberikan,” tuturnya.

Pihaknya juga berharap, pemerintah daerah memberikan fasilitasi untuk melengkapi kebutuhan infrastruktur pendukung. Termasuk juga kawasan berjualan pedagang agar tertata dengan rapi.

Bukan berarti belum ada perhatian dari pemerintah daerah, Pemkab. Solok sudah memberikan pembinaan terhadap pelaku pariwisata di Nagari Kinari.

“Alhamdulillah, sudah ada pelatihan kepariwisataan dari pemerintah Kabupaten Solok,” tuturnya.

Oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Nagari Kinari juga sudah dijadikan sebagai desa wisata binaan.

“Mudah-mudahan, kehadiran objek wisata Batu Barajuik ini mendapat perhatian untuk pengembangan ke depan, sehingga membawa dampak luar biasa untuk masyarakat lokal dan daerah,” tutupnya.

Selain wisata Batu Barajuik yang baru tumbuh, sebetulnya Nagari Kinari juga menyimpan potensi wisata di bidang lain. Nagari Kinari juga dikenal dengan daerah yang kaya dengan Rumah Gadang khas Minangkabau.

Exit mobile version