Webinar Kemenkominfo, Warga Diajak Cakap Digital

Warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar kembali disasar Literasi Digital Kemenkominfo RI. Sederet pakar dan aktivis media sosial dihadirkan sebagai narasumber baru-baru ini.

Kemenkominfo

Kemenkominfo (net)

Hayati Motor Padang

PASAMAN BARAT, KLIKPOSITIF- Warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar kembali disasar Literasi Digital Kemenkominfo RI. Sederet pakar dan aktivis media sosial dihadirkan sebagai narasumber baru-baru ini.

Dalam pemaparannya, Founder Threespeaker, Hilbram Dinar menjabarkan fungsi digital skill pada sosial media sebagai alat komunikasi, alat penyimpanan dan alat dagang.

“Di era digital, dalam bisnis online misalnya, maka pelanggan dimudahkan, promo berlimpah, serta bisa saling bantu sesama,” katanya.

Rumus bertahan di masa pandemi menurut Hilbram, berfikir kritis dan pemecah masalah, kreatif dan inovatif, komunikasi, dan kolaborasi.

Psikolog sekaligus dosen President University, Grace Amin menjelaskan peran orang tua tentang keamanan internet untuk anak dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik, memberikan kepercayaan, mengedukasi anak tentang manfaat dan bahaya internet, serta kontrol aktivitas anak saat mengakses internet.

“Ada beberapa sikap anak saat berinternet yang perlu orang tua perhatikan. Antara lain, menerima pesan yang tidak biasa, menutup layar monitor dengan cepat, mengakses internet saat larut malam, mengubah password dan tidak mau memberitahukannya pada orang tua, memisahkan diri dari keluarga dan teman, serta orang tua menemukan gambar atau file tidak senonoh di komputer,” bebernya.

Jika mendapati anak mengakseskonten negatif, kata Grace, maka yang harus dilakukan orang tua ialah, menangkap perasaan anak.

“Coba cek pemahaman, lakukan debrief, serta persepsi yang tepat. Bagi orang tua yang mengizinkan anak untuk mengakses internet, maka diskusikan pada anak mengenai kebutuhannya, resikonya, dan tanggung jawab,” sebutnya.

Narasumber lain, seorang Jurnalis dan Pegiat Media Sosial, Febriyandi Putra mendefinisikan hoaks sebagai informasi yang tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

“Tujuan dari berita bohong, membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Cara membedakan berita hoaks, antara lain hati-hati dengan judul provokatif, perhatikan asal dan sumber berita, cermati alamat situs, cek keaslian foto, serta ikuti grup diskusi anti hoaks,” katanya.

Narasumber terakhir pada kesempatan itu, Guru SMAN 1 Kinali, Wenni Afrodita, menuturkan tips bijak sebelum menggunakan media sosial.

Diantaranya, kata Wenni, dengan mengetahui konten yang ingin diunggah, tidak menyebar hoaks atau kebohongan, dan hanya mengunggah konten yang bermanfaat bagi orang lain.

“Jangan mengumbar data pribadi atau terlalu berlebihan membagikan sesuatu. Ingat, jejak digital susah dihapus. Jangan pula mengumbar permasalahan pribadi, tidak mengumbar rencana besar, tidak mengunggah saat sedang emosi, serta lakukan evaluasi media sosial secara berkala,” pungkasnya.

Webinar diakhiri oleh seorang Aktor Teater, penyanyi sekaligus influencer dengan 15,9 ribu pengikut di media sosial, yaitu Irfadilah. Dia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkatoleh para narasumber. (*)

Exit mobile version