Wartawan Kecewa, Oknum Komisioner KPU Pessel Ragukan Integritas Wartawan saat Liputan

PESSEL, KLIKPOSITIF– Wartawan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengaku, kecewa dengan sikap arogansi salah seorang oknum komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesisir Selatan, Ruswandi Rinaldo.

Pasalnya, saat wartawan melakukan peliputan kegiatan KPU Pesisir Selatan, wartawan yang meliput mendapat tindakan intervensi soal hasil berita dan meragukan integritas wartawan yang meliput.

“Jujur saya sangat kecewa, masa ia dia mengintervensi soal hasil berita. Memang haknya apa menanyakan soal pemberitaan,” ungkap wartawan Padangkita.com, Al Amin.

Amin mengaku, sejauh ini selalu kooperatif saat melakukan liputan acara KPU Pessel. Dalam peliputan itu, pihaknya selalu memastikan beritanya terbit.

Namun, saat meliput acara Rapat Koordinasi PSU DPD 2024, di hotel Triza Painan, Selasa 25 Juni 2024, pihaknya mendapatkan tindakan yang tidak menyenangkan.

Usai acara, dalam kondisi dialog, ia mengaku mendapat pertanyaan tidak mengenakan. Bahkan, terkesan oknum Komisioner KPU Pessel yang menjabat Divisi Hukum dan Pengawasan.

“Baru selesai acara, saat keluar sudah ditanya berita terbit atau tidak. Artinya integritas kita dipertanyakan. Padahal itu kita ada redaksi dan kita sudah profesional,” terangnya.

Sementara itu, Ruswandi Rinaldo membantah, telah mempertanyakan integritas wartawan seperti yang disangka terhadap dirinya.

Ia mengaku, tidak pernah merasa mempertanyakan integritas wartawan, dan dia yakin setiap datang ke acara selalu terbit berita.

“Baa mempertanyakan integritas wartawan. Tidak ada saya mempertanyakan integritas wartawan. Saya yakin dan percaya, setiap datang ke acara membuat berita,” terangnya.

Lanjutnya mengaku, peristiwa debat itu terjadi saat usai Rakor PSU DPD 2024, di hotel Triza Painan.

Saat itu ia menyebut mendengarkan soal kata tidak adil dari seorang wartawan. Sehingga, saat itu ia menyahut dan tidak benar mempertanyakan integritas wartawan.

“Cuma entah apa kondisi yang terjadi di dalam tadi ketika kawan-kawan diskusi dengan sekretariat. Sehingga dilontarkan oleh Amin (wartawan), tidak adil dan dibeda-bedakan. Kan itu yang bang sawak tadi tu,” ujarnya.

Lanjutnya, ia membantah mempertanyakan integritas wartawan yang meliput acara tersebut.

“Hanya mempertanyakan tidak adilnya dimana, cuma itu. Kalau mempertanyakan integritas wartawan, tidak pernah,”jelasnya.

Terpisah, Ketua Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (MAPPILU) Kabupaten Pesisir Selatan, Fransisko Redy mengaku, kecewa dengan tindakan oknum komisioner tersebut.

“Tidak etis seperti itu. Komisioner harus tahu kerjanya. Jangan kerja wartawan yang ditanya,” terangnya.

Terkait hal ini, Fransisko Redy jajaran KPU Pesisir Selatan melalui KPU Provinsi bisa mengevaluasi sikap etika dari komisioner di bawahnya.

“Ini sudah lompat pagar namanya. Sebagai pejabat dia harus ada etika dan tatabahasa dengan setiap orang,” ujarnya.

Exit mobile version