Wapres : Masa Depan dan Kemajuan Kita Tidak Boleh Lagi Bertumpu pada SDA

Wapres menyebut, masa depan dan kemajuan kita tidak boleh lagi bertumpu pada SDA (sumber daya alam) tapi pada SDM (sumber daya manusia) yang menguasai IPTEK dan RIN (riset dan inovasi)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (KIP-SETWAPRES)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Menghadapi tantangan era industri 4.0, SDM Indonesia harus menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan inovatif. Ide berinovasi sering kali datang dari tantangan atau kesulitan yang dihadapi dan dilahirkan oleh para milenial yang kreatif dan melek teknologi. Oleh karena itu, para mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi milenial diharapkan untuk terus melatih kreatifitas dan inovatif melalui penguasaan IPTEK.

“Masa depan dan kemajuan kita tidak boleh lagi bertumpu pada SDA (sumber daya alam) tapi pada SDM (sumber daya manusia) yang menguasai IPTEK dan RIN (riset dan inovasi),” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin saat memberikan orasi ilmiah memperingati hari lahir universitas Alma Ata secara virtual, pada Senin (18/10/2021).

Wapres mencontohkan, dua perusahaan berbasis teknologi yang valuasinya mencapai 2 triliun AS pada 2020 dan 2019 lalu, yaitu Apple dan Aramco. Nilai Aramco menurun drastis karena harga minyak dunia mengalami penurunan. Sementara itu, Apple justru bertumbuh pesat sekalipun dunia mengalami krisis parah sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

“Ini menunjukan, inovasi dan riset yang menjadi pusat pengembangan bisnis mampu bertahan lebih baik dibanding pemanfaatan SDA sebagai modal utama sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penguasaan IPTEK dan RIN merupakan suatu keniscayaan,” tegas Wapres.

Lebih lanjut, Wapres mengingatkan tentang paradigma yang berbunyi“al muhafadhah bil qodimis sholeh wal akhdzu bil jadidil ashlah”yang artinya menjaga yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.

“Hal ini mengandung pengertian supaya kita tidak hanya terpaku pada hal-hal yang lama baik nilai, pemikiran, dan karya yang masih baik, tetapi juga harus melakukan transformasi ke arah yang lebih baik,” terangnya.

Selain riset dan inovasi, lanjut Wapres, perekonomian di negara-negara maju juga didukung oleh banyaknya wirausahawan dengan perbandingan jumlah wirausahawan 10 persen atau lebih dibanding populasi penduduknya.

“BerdasarkanEntrepreneurship Global Index2018, jumlah wirausahawan Indonesia baru 3,1 persen dari total populasi penduduk atau sekitar 8,06 juta jiwa. Sedangkan negara-negara tetangga seperti Malaysia jumlah wirausahawan mencapai 6 persen, Thailand sebesar 5 persen dan Singapura 7 persen.” urai Wapres.

Untuk itu, Wapres berpesan kepada para mahasiswa, agar bisa terus belajar mengembangkan diri dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

“Saya ingin berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia pada umumnya, dan khususnya mahasiswa Alma Ata, untuk tekun mengembangkan diri, menguasai teknologi terkini dan menumbuhkan jiwa wirausaha dengan terus aktif belajar, berinovasi, kreatif dan tidak hanya mengejar sertifikasi/ijasah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Alma Ata, Hamam Hadi mengatakan, tema peringatan hari lahir Universitas Alma Ata ke-6 tahun ini adalah “Membangun Optimisme Menghadapi Tatanan Hidup Baru Menuju Indonesia Emas”. Ia berharap, dengan capaian Universitas Alma Ata saat ini, Alma Ata bisa semakin menorehkan prestasi.

“Dulu, di awal berdirinya, Universitas Alma Ata bahkan harus menumpang gedung di salah satu perguruan tinggi swasta, hanya di lantai 2 nya saja. Kini, Universitas Alma Ata bisa memiliki gedung sendiri. Dengan fasilitas yang telah kita miliki sekarang, mudah-mudahan, kita dapat terus meningkatkan prestasi kita,” ujar Hamam.

Sebagai informasi, hadir mendampingi Wakil Presiden di kediaman Wapres yaitu Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar serta Staf Khusus Wakil Presiden Bambang Widianto dan Masykuri Baidlowi.

Exit mobile version