PAYAKUMBUH, KLIKPOSITI —
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengaku bangga terhadap sosok Mohammad Natsir saat menjadi pembicara dalam Webinar Dialog Kebangsaan bersama Uiniversitas Mohammad Natsir Bukittiggi, Rabu 8 September 2021. Kegiatan tersebut mengusung tema 'Relevansi Pemikiran Mohammad Natsir dalam Membangun Daerah Saat Ini'.
Walikota Riza Falepi mengatakan ada tiga pilar utama terhadap pemikiran Mohammad Natsir yaitu pemikiran Islam, konsep kebangsaan dan kesahajaan. Menurutnya pilar pertama tentang pemikiran Islam bukan hanya tentang ibadah tetapi juga mencakup kedalam seluruh aspek kehidupan.
“Dalam membangun bangsa ini, Natsir amat sadar bahwa saat negara ini merdeka memiliki tantangan ideologi baru yang mengancam negara yaitu sekularisme dan komunisme. Kemudian dengan kedua ideologi ini terlihat jelas hendak mengancam dasar negara Pancasila yang sudah jelas pro terhadap agama di Indonesia,” kata Riza.
Ia mengaku bangga terhadap kriteria kepemimpinan yang dimiliki sosok Mohammad Natsir. Lebih lanjut dikatakannya, sosok Natsir selama memimpin memiliki kemampuan leadership dan teamwork yang solid dalam mengemban tugasnya.
“Jika dilihat situasi saat ini pada umumnya sudah bertolak belakang atas sikap yang seharusnya dimiliki Natsir, dimana dapat kita lihat sekarang sungguh banyak orang yang ingin menjadi pemimpin, tetapi yang memenuhi kriteria untuk menjadi pemimpin ini sudah sangat langka,” ujarnya.
Untuk pilar kedua tentang konsep kebangsaan, Riza menjelaskan dengan Mosi integral Natsir pada 3 April 1950 menjadi bukti sejarah yang tidak terbantahkan bahwaNatsir adalah tokoh pemersatu bangsa. Mosi integral Natsir dikatakannya sebagai prestasi gemilang dan monumental yang pernah dicapai oleh parlemen Indonesia.
“Natsir mampu menyatukan kembali Indonesia yang terpecah belah dalam pemerintahan negara-negara bagian atau federal buatan Van Mook menjadi NKRI yang kita kenal sekarang ini. Terbitnya Mosi tersebut sebenarnya yang diperjuangkan Natsir ialah sebuah persatuan bangsa, bukan sekedar negara kesatuan dan tentu hal ini menjadi dasar terhadap persatuan (integration) menyangkut sikap (kejiwaan) setiap warga negara untuk merasa terikat dalam satu ikatan sebagai satu bangsa”, kata Datuak Rajo Kaampek Suku.
Terakhir, pilar ketiga tentang kesahajaan, dijelaskan Riza bahwa sosok Natsir saat mengemban jabatan dan kedudukan yang diberikan padanya tidaklah semerta-merta merubah sikap kesahajaan atau kesederhanaan yang dimilikinya. Menurut pandangannya, kesederhanaan telah menjadi karakter Natsir karena jabatan mentereng yang didudukinya tidak menjadikannya bergeser dari kebersahajaannya tersebut.
“Pada masa sekarang ini sikap kesederhanaan yang dimiliki Natsir ini terlihat sudah berkurang terhadap kepala daerah. Semoga melalui kegiatan webinar ini ke depannya dapat mengingatkan semua kepala daerah, terutama saya sendiri untuk dapat menauladani sifat dan sikap dari para pemikir bangsa sebelumnya yaitu Mohammad Natsir yang telah membangun dan mendirikan bangsa kita sampai seperti saat ini,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.