PARIAMAN, KLIKPOSITIF — Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengapresiasi inovasi Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Pariaman, Efendi, ketika bersilaturahmi di ruang kerjanya di Balaikota Pariaman, Kamis (2/2).
Kalapas Kelas II B Pariaman, Efendi Efendi mengatakan, bahwa dimasa kepemimpinanya di Lapas Kelas II B Pariaman, membuat program dengan motto “masuk napi keluar da’i”, untuk membekali para napi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang ada.
“Kegiatan yang kami lakukan, mulai dari sholat berjamaah lima waktu, itikaf, mengaji, tahfidz dan tahzin, penyelengaaran jenazah, pengajian dan pengenalan sunnah Rasullah, sebagai bekal mereka ketika kembali ke masyarakat dan keluarga,” ujarnya
Ia juga mengungkapkan, selain memperkuat kegiatan rohani, mereka juga melakukan pembinaan perkebunan dan pertanian dengan pembibitan tanaman sayur, sebagai bentuk asimilasi kegiatan, dengan harapan setelah mereka bebas, akan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat bagi mereka, ulasnya.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar menambahkan, bahwa Pemerintah Kota Pariaman juga ikut andil membina warga binaan melalui program “sekolah di balik jeruji”. Pemko Pariaman menfasilitasi warga binaan untuk meneruskan pendidikan mereka mulai dari SD hingga SMA sederajat.
“Sekolah di balik jeruji ini, telah dimulai dari Januari 2023 kemaren, dengan sistem paket A, B dan C, dimana untuk jadwal sekolah, dilakukan dua kali seminggu, dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 14 orang, yang berasal dari satuan pendidikan non formal sanggar kegiatan belajar,” tukasnya.
Lebih lanjut Genius menuturkan, bahwa Lapas Kelas IIB berada di Kota Pariaman, berarti warga binaan di sini kami anggap sebagai warga Kota Pariaman. Untuk itu kami fasilitasi untuk terus melanjutkan pendidikan non formal, dan semua anggaran yang dikeluarkan dari program ini, akan dibebankan kepada APBD Kota Pariaman.
“Semoga kerjasama yang terjalin baik dengan Lapas Kelas II B Pariaman ini, akan memberikan kontribusi yang positif untuk warga binaan yang ada di Lapas ini, dengan harapan kita bersama, agar mereka mempunyai bekal ilmu dan ketrampilan ketika mereka bebas nantinya, sehingga mereka dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan selama di Lapas, untuk memulai kehidupan yang lebih baik lagi,” tutupnya.