Wakil Wali Kota Erwin Yunaz Buka Iven Pacu Jawi di Luak Limo Puluah

Wakil Wali Kota Payakumbuh buka perhelatan Pacu Jawi Tradisional Batali Sikek yang digelar oleh Persatuan Olah Raga Pacu Jawi (PORWI) Kota Payakumbuh selama dua hari, Senin 20 September 2021. Pacu Jawi Batali Sikek ini hanya ada di Luak Limo Puluah dan tidak akan ditemukan di daerah lain karena pada

Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin yunaz saat membuka Pacu Jawi Batali Sikek di Kelurahan Payobasuang

Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin yunaz saat membuka Pacu Jawi Batali Sikek di Kelurahan Payobasuang (Ade Suhendra)

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF –

Wakil Wali Kota Payakumbuh buka perhelatan Pacu Jawi Tradisional Batali Sikek yang digelar oleh Persatuan Olah Raga Pacu Jawi (PORWI) Kota Payakumbuh selama dua hari, Senin 20 September 2021. Pacu Jawi Batali Sikek ini hanya ada di Luak Limo Puluah dan tidak akan ditemukan di daerah lain karena pada saat pacuannya sapi tidak ditunggangi oleh joki melainkan joki yang mengikuti irama saat sapi tersebut berlari.

Erwin Yunaz mengatakan uniknya pacu jawi di Luak Limo Puluah ini seluruhnya diikuti oleh sapi betina produktif dan tidak ada sapi jantannya. SehinggaiItulah yang membedakan pacu jawi ini berbeda dengan pacu jawi yang diselenggarakan di daerah lain.

“Pacu Jawi merupakan warisan Kota Payakumbuh apalagi yang Batali Sikek ini cuma ada di Luak Limo Puluah. Kemudian juga telah menjadi permainan tradisional anak nagari di Payobasuang, Talawi dan beberapa daerah lainnya,” katanya dihadapan Ketua DPRD Kota Payakumbuh yang diwakili YB. Dt. Parmato Alam, Anggota DPRD Opetnawati, Polres Payakumbuh, Kodim 0306/50 Kota, Kadis Parpora Desmon Corina, Camat Payakumbuh Timur, Lurah Koto Baru, Niniak Mamak serta warga masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa mengingat Payakumbuh merupakan daerah strategis yang memiliki ragam adat budaya, maka ini kegiatan Pacu Jawi tersebut perlu dilestarikan dan dapat menjadi salah satu magnet untuk menarik wisatawan ke Payakumbuh. Menurutnya Pemko Payakumbuh tengah mengusulkan Pacu Jawi Batali Sikek ini untuk ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai Warisan Budaya tak Benda Indonesia.

“Insyaallah nantinya juga bisa diakui oleh UNESCO sebagai Intangible Culture Heritage, dimana tahun 2020 lalu Pacu Itiak sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Kemudian Pemko Payakumbuh juga selalu mensuport kegiatan permainan anak nagari melalui anggaran di Dinas Parpora. dan terimakasih kepada PORWI serta seluruh panitia yang telah menyukseskan kegiatan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Payakumbuh yang diwakili YB. Dt. parmato Alam mengatakan DPRD Kota Payakumbuh juga berkomitmen meningkatkan pelestarian kegiatan anak nagari. Ia berharap iven ini menjadi momentum untuk kebangkitan budaya dan tradisi anak nagari kedepannya.

“Kita di DPRD juga akan terus mengawal penganggaran untuk kegiatan anak nagari ini dan juga diharapkan Disparpora memasukkannya kedalam agenda rutin pariwisata Kota Payakumbuh,” ucapnya.

Secara terpisah, Ketua PORWI Kota Payakumbuh Syafwan Saleh menyebut jumlah jawi yang ikut ambil bagian pada perhelatan kali ini berjumlah lebih kurang 60 ekor yang berasal dari Luak Limo Puluah. Kemudian untuk hari ini dikatakannya ada 8 race atau pertandingan dan dilanjutkan pada Selasa 21 September 2021.

“Untuk hari ini kita akan mempertandingkan sebanyak delapan race dan besok akan dilangsungkan pacu bokonya dengan hadia utama satu ekor kambing,” kata Syafwan Saleh.

Exit mobile version