PASBAR, KLIKPOSITIF – Kepolisian Resor Pasaman Barat langsung bergerak memeriksa sejumlah pihak terkait viralnya sebuah video pemukulan terhadap seorang siswa SMP 4 di media sosial.
Kepala Polisi Sektor Pasaman, IPTU Rosminarti menyebutkan ada dua sekolah di Kecamatan Pasaman telah didatangi yakni SMP 4 Aia Gadang dan MTS di Yaptip untuk mendalami peristiwa pemukulan siswa dalam video viral tersebut.
“Kita belum mendapatkan keterangan pasti, apa motif dari pemukulan yang dilakukan. Namun untuk perkara ini telah ditangani Polres Pasaman Barat,” sebutnya kepada KLIKPOSITIF, Sabtu (25/9).
Oleh karena itu katanya, polisi akan meminta keterangan sejumlah pihak pada Senin (27/9) depan. Di antara pihak yang diperiksa itu adalah guru, pelajar yang ada di dalam video hingga Wali Nagari atau kepala desa setempat.
“Dari keterangan sementara yang didapat, ada pelajar yang terlibat yang satu sekolah dengan korban dan ada juga dari sekolah lain. Namun kedua sekolah sudah kita datangi untuk mendapatkan keterangan,” katanya.
“Kita juga sangat menyesalkan ada nya aksi kekerasan seperti itu. Kita juga meminta kepada para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak nya sehingga perbuatan hal seperti itu tak terulang kembali ditempat lain,” harapnya.
Sebelumnya beredar video pemukulan berdurasi 2,50 menit terhadap siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
Dalam video itu nampak seorang siswa berpakaian SMP dipukuli dua orang sebayanya. Pelaku yang satu nya berpakaian biasa dan seorang lagi masih berseragam sekolah.
Dalam video terdengar suara yang ingin melerai pemukulan. “Jan sato leh, iko urusan ambo (jangan ikut ini urusan saya),” jawab pelaku kepada orang yang melerainya.
Video berdurasi 2,50 menit merekam pengeroyokan di jalan hingga ke perkebunan kelapa sawit. Terlihat pelaku memukuli korban hingga tersungkur.
Sedangkan korban terlihat berupaya mengelak dari pukulan tanpa melakukan aksi perlawanan sekali pun. Beberapa siswa lain tampak melintas di jalan tersebut, namun tidak ada yang berani menghentikan aksi tersebut.
Hingga pukul 13.27 WIB, video yang diunggah pada Sabtu (25/09/2021) dini hari itu telah dibagikan 2,7 ribu kali, serta telah menuai lebih dari 2,1 ribu komentar.
Mayoritas warganet menyesalkan terjadinya aksi pemukulan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (21/9/2021) sekitar jam 12.00 WIB lalu.