Viral Kakek di Payakumbuh Bawa Uang Sekarung ke Bank, Begini Kisahnya

Seorang kakek berusia sekitar 81 tahun viral di media sosial setelah dirinya menabung ke bank dengan membawa uang satu karung hasil tabungannya di rumah selama puluhan tahun

Biyok (pakai baju batik) saat mengeluarkan uangnya dari karung

Biyok (pakai baju batik) saat mengeluarkan uangnya dari karung (KLIKPOSITIF/Ade Suhendra)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF – Seorang kakek berusia sekitar 81 tahun viral di media sosial setelah dirinya menabung ke bank dengan membawa uang satu karung hasil tabungannya di rumah selama puluhan tahun. Pecahan uang dalam karung itu beragam, mulai dari Rp1.000 hingga Rp100.000.

Tabungan kakek yang disimpannya dalam rumah selama puluhan tahun itu terungkap secara tak sengaja.

Diketahui bahwa Palyuri yang dikenal dengan sebutan Biyok ini merupakan warga Padang Kaduduak Kelurahan Tigo Koto Diate Kecamatan Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh – Sumbar.

Awalnya, ada informasi kakek bernama Palyuri ini dikabarkan kurang mendapatkan perhatian dan mengundang banyak komentar di linimasa Facebook. Atas informasi tersebut membuat Lurah Tigo Koto Diate Musleniyetti turun tangan dan langsung meninjau rumah Palyuri alias Biyok untuk memastikan informasi yang beredar tersebut.

“Awalnya Biyok ini viral di Facebook dengan informasi bahwa ia tidak mendapatkan perhatian atau bantuan. Setelah dicek dan datang ke lokasi, ternyata terjadi misinformasi dan malahan ditemukan fakta baru bahwa ia memiliki uang yang disimpan di dalam tumpukan kain di rumahnya,” kata Musleniyetti.

Ia menjelaskan setelah mengumpulkan uang yang tersimpan di dalam setiap tumpukan kain tersebut, didapatkan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam karung isi 50 kilogram dan satu kaleng uang recehan. Sehingga setelah koordinasi dengan pihak keluarga maka uang tersebut dibawa ke bank untuk ditabung.

“Saya juga koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk keluarga untuk membawa uang tersebut untuk ditabung di bank. Sebab kalau tidak, akan beresiko terhadap keselamatan dan kenyamanannya. Apalagi Biyok sebelumnya juga pernah mendapatkan perlakuan jahat yang hampir merenggut nyawanya,” ujarnya, Jumat 19 Februari 2021.

Kemudian setelah dibawa ke Bank maka pihak bank langsung menghitung uang yang ada dalam karung tersebut.

Eko, salah seorang pihak bank yang terlibat melakukan penghitungan mengatakan bahwa dibutuhkan waktu 2 hari untuk menghitung tumpukan uang dalam karung.

“Besaran uang yang kami hitung mulai dari uang pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000 dengan jumlah penghitung 8 orang pada hari Kamis 18 Februari 2021 kemarin dan 12 orang pada hari Jumat ini. Total keseluruhan lebih kurang sekitar Rp82juta,” katanya.

Sementara itu, Anton yang merupakan salah seorang pihak keluarga mengatakan uang tersebut merupakan milik Biyok yang didapatnya dari hasil kerjanya. Biyok sendiri merupakan seorang tuna rungu, sehingga ia kesulitan berkomunikasi dengan orang banyak, tapi ia sangat rajin bekerja.

“Biasanya ia bekerja sebagai pencuci piring di tempat-tempat pesta pernikahan di Payakumbuh. Saya yakin orang Payakumbuh pasti sering melihat dan mengenal Biyok. Uang tersebut pun juga bukan dari hasil mengemis karena ia sering kerja sebagai pencuci piring, meskipun kadang juga ada dikasih oleh orang tanpa ia minta,” kata Anton.

Exit mobile version