Usai Terus Anjlok Akibat Kekhawatiran Pasar Pada Omnicron, Minyak Dunia Kembali Menguat

Harga minyak mentah berjangka Brent melonjak 18 sen, atau 0,24 persen ke posisi USD73,88 per barel,

minyak (ilustrasi)

minyak (ilustrasi) (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Harga jual minyak dunia kembali bergerak menguat usai mengalami kerugian tiga hari berturut-turut. Dilansir dari CNBC, Kamis (16/12/2021) minyak mentah berjangka Brent melonjak 18 sen, atau 0,24 persen ke posisi USD73,88 per barel, setelah kehilangan 69 sen pada hari Selasa.

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap 14 sen, atau 0,2 persen lebih tinggi pada USD70,87 per barel, setelah kehilangan 56 sen di sesi sebelumnya. Sebelumnya pada hari itu, kedua kontrak negatif pada tanda-tanda yang berkembang bahwa pertumbuhan pasokan akan melebihi permintaan tahun depan, dan seperti yang dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin COVID-19 mungkin kurang efektif terhadap varian Omicron.

Kontrak Brent bulan depan diperdagangkan dengan premi kecil untuk bulan kedua , setelah diperdagangkan sebentar dengan diskon kecil pada hari Selasa, struktur pasar yang dikenal sebagai contango. “Pembatasan yang meluas akan menjadi resep untuk kesuraman lebih lanjut yang mengarah ke pelemahan berkelanjutan dan berurusan dengan contango di pasar minyak dalam satu atau dua bulan ke depan sekarang telah menjadi kemungkinan,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

Norwegia awal pekan ini memperketat pembatasan untuk membendung penyebaran Omicron. WHO pada hari Rabu mengatakan bukti awal menunjukkan vaksin mungkin kurang efektif terhadap infeksi dan penularan yang terkait dengan varian virus corona Omicron, yang juga membawa risiko infeksi ulang yang lebih tinggi.

Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Selasa mengatakan lonjakan kasus COVID-19 dengan munculnya varian Omicron akan mengurangi permintaan minyak global pada saat yang sama dengan produksi minyak mentah yang akan meningkat, terutama di Amerika Serikat, dengan pasokan ditetapkan untuk melebihi permintaan setidaknya sampai akhir tahun depan.

Exit mobile version