Usai Menguat Beruntun, Kini Harga Minyak Dunia Mulai Anjlok

Penurunan harga minyak dunia lebih dari dua persen akibat stok minyak mentah Amerika melesat lebih dari ekspektasi.

Minyak

Minyak (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Usai mengalami penguatan dalam sepekan terakhir, harga minyak dunia kini anjlok. Penurunan harga minyak dunia lebih dari dua persen akibat stok minyak mentah Amerika melesat lebih dari ekspektasi.

Dilansir dari CNBC, Kamis (28/10/2021) minyak berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok USD1,82 atau 2,1 persen menjadi USD84,58 per barel, setelah menyentuh pada level tertinggi tujuh tahun pada sesi Selasa. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), melorot USD1,99 atau 2,4 persen menjadi USD82,66 per barel.

Kenaikan yang lebih besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah Amerika memberi beberapa investor dorongan untuk memangkas long position setelah kenaikan kuat dalam beberapa pekan terakhir membawa Brent dan WTI ke level tertinggi multi-tahun. “Kita mengalami kemunduran yang wajar dalam aksi ambil untung lebih dari apa pun, tetapi masih USD80 untuk (WTI) adalah angka yang kuat,” kata Gary Cunningham, Direktur Tradition Energy.

Kedua tolok ukur itu ditutup pada Jumat dengan kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut karena produsen utama menahan pasokan dan permintaan rebound setelah pelonggaran pembatasan pandemi. Persediaan minyak mentah naik 4,3 juta barel pekan lalu, menurut Departemen Energi Amerika, lebih dari perkiraan peningkatan 1,9 juta barel. Stok bensin susut 2 juta barel, menurunkannya ke level yang tidak terlihat dalam hampir empat tahun, ketika konsumen Amerika bergulat dengan kenaikan harga untuk mengisi tangki kendaraan mereka.

Penyimpanan di pusat pengiriman WTI di Cushing, Oklahoma, lebih terkuras daripada titik mana pun dalam tiga tahun terakhir, dengan harga untuk kontrak berjangka yang lebih lama menunjukkan pasokan bertahan di level tersebut selama berbulan-bulan.

Minyak menguat akhir-akhir ini didorong ekspektasi bahwa sejumlah negara seperti China dan India akan menanggapi kekurangan batu bara dan gas alam dengan beralih ke produk turunan minyak mentah bagi pembangkit listrik dan mesin pemanas.Permintaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi minyak mentah secara keseluruhan lebih dari setengah juta barel minyak per hari.

Exit mobile version