Usaha Deni Meyakinkan Masyarakat saat Jadi Agen BRILink Generasi Pertama

Saya bergabung sebagai agen BRILink saat pertama kali program ini di luncurkan tahun 2014

Agen BRILink milik Deni Rahmat di Kelurahan Sawahan, Kota Padang (Dok.pribadi)

PADANG, KLIKPOSITIF – Menjadi Agen BRILink di tengah masyarakat yang masih belum paham soal teknologi perbankan membutuhkan usaha yang luar biasa. Tak hanya soal meyakinkan, namun juga soal edukasi keuangan, terutama masyarakat yang masih tinggal di daerah pedesaan.

Itu lah sekelumit perjuangan panjang Deni Rahmat saat pertama kali menjadi agen keuangan unbankable di wilayahnya pada tahun 2014.

“Saya bergabung sebagai agen BRILink saat pertama kali program ini di luncurkan tahun 2014. Alasan saya mau mengambilnya karena masih sinkron dengan usaha saya saat itu, yakni agen tour and travel. Saat itu, saya juga salah satu nasabah BRI yang di tawarkan untuk menjadi agen BRILink,” katanya saat di hubungi beberapa waktu lalu.

Awal mencoba agen BRILink, Deni hanya coba-coba karena pada masa itu masyarakat masih banyak yang belum percaya dengan jasa agen BRILink. “Mereka takut uangnya hilang atau tak yakin uang yang di kirim akan sampai ke penerimanya, namun karena kita yakinkan terus dan setiap masyarakat yang melakukan transaksi tidak pernah ada masalah, maka itu menjadi salah satu upaya juga meyakinkan mereka menggunakan jasa ini. Dan itu berlangsung kurang lebih dua tahun ia menjadi agen sampai masyarakat mulai paham juga dengan perkembangan teknologi,” terangnya.

Setelah perjuangan meyakinkan masyarakat sekitar dan testimoni dari mulut ke mulut, Deni mulai merasakan untung yang lumayan setelah menjadi agen. Saat itulah ia mulai membuka layanan keuangan dan lainnya dan menekuninya dengan serius.

“Jasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah tarik tunai dan transfer. Layanan lainnya juga di manfaatkan oleh masyarakat secara perlahan, seperti listrik, air, dll,” jelasnya.

Dalam menjalankan usahanya, Deni tidak banyak mengambil biaya administrasi. Tujuannya agar pelanggan tetap balik lagi menggunakan jasanya. “Strategi saya dalam menjalankan usaha ini dengan memperkecil biaya administrasi agar orang tak lari. Untuk biaya transfer, adaministrasi dikenakan sebesar Rp5 ribudan untuk tarik tunaidikenakan Rp2 ribu,” jelasnya.

Selain itu, Deni juga memanfaatkan berbagai program bank dan pemerintah yang melibatkan agen BRILink. Misalnya sebagai perpanjangan tangan ke bank bagi masyarakat yang ingin melakukan peminjaman.

Agen BRILink milik Deni Rahmat di Kelurahan Sawahan, Kota Padang (Dok.pribadi)

Bagi Deni, menjadi agen BRILink memiliki manfaat yang baik baginya, seperti menambah penghasilan, menambah layanan usaha selain travel, jasa keuangan, kemudian program-progam bank membantu agen dalam menaikkan pendapatan karena agen dilibatkan dalam beberapa program pemerintah, sehingga dapat keuntungan dari jasa yang digunakan, misalnya dalam pembagian Program Keluarga Harapan (PKH).

Diakui Deni, sejak diluncurkan hingga hari ini dan telah berjalan 10 tahun, agen BRILink telah banyak membantu masyarakat melek akan layanan keuangan. Namun di sisi lain Deni juga memberikan saran bagi pihak BRI agar untuk menjaga jarak antara satu agen dengan yang lainnya agar persaingan usahanya tetap sehat.

“Sekarang ada yang jaraknya sangat dekat satu sama lain, jadi jika boleh menyampaikan saran, untuk ke depan agar BRI juga melihat posisi agen BRILink, sehingga tak terlalu dekat dan persaingan usahanya juga sehat,” harapnya.

Bagi Deni memberikan layanan yang baik kepada pelanggan adalah salah satu strategi agar orang terus menggunakan jasanya. “Layanan yang baik dari agen akan membuat orang akan berbalik lagi untuk menggunakan jasa BRILinknya,” jelasnya.

Di tahun kesepuluhnya menjadi agen BRILink, Deni sudah di bantu oleh dua karyawan dalam menjalankan usahanya, yakni agen BRILink dan usaha pulsa.

Sementara itu, Regional CEO BRI Padang Moh. Harsono mengatakan, Agen BRILink yang sudah dilauncing sejak 2014 terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan juga agennya.

Hal itu dilakukan dengan berbagai strategi agar kedua belah pihak sama-sama merasakan efek baik dari program ini, diantaranya menjaga hubungan baik BRI dan Agen BRILink, memberikan sosialisasi secara terus menerus kepada agen dan konsep sharing fee.

“Selain itu, pihak kita juga mengedukasi agen dengan produk-produk layanan yang ada di BRI, yang bisa dilakukan oleh Agen BRILink, wadah komunikasi dan reward yang diberikan kepada agen,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal mengatakan, segala usaha yang dilakukan oleh masyarakat yang memberikan pemasukan untuk kehidupan rumah tangga mereka termasuk dalam usaha, baik kecil dan menengah, baik online atau offline.

“Agen BRILink termasuk salah satu usaha yang di jalankan secara online dan unbankable. Dan usaha online ini juga menjadi salah satu yang terbanyak ada di Sumatera Barat. Bagi kita di UMKM, usaha ini merupakan usaha yang juga dikerjasamakan atau melibatkan banyak pihak dalam menjalankannya, sehingga kita gaet pihak yang ahli di bidang tertentu untuk menjelaskan kepada masyarakat, salah satunya bank BUMN yang memiliki program yang bisa di kolaborasikan dengan kita,” katanya saat dihubungi via sambungan telepon di Padang, Selasa, 19 Maret 2024.

Endrizal mengatakan, ini tentu salah satu instrumen yang bisa meningkatkan ekonomi rumah tangga untuk hidup yang lebih baik bagi masyarakat itu sendiri. “Sehingga ekonomi yang lebih baik bagi rumah tangga itu bisa terwujud melalui usaha yang ada di rumah itu,” jelasnya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand, Prof.Dr.Harif Amali Rivai., S.E., M.Si mengatakan, Agen BRILink merupakan akses perpanjangan tangan dari perbankan yang menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan, namun bisa menjangkau lokasi sampai ke pedalaman pedesaan, sehingga tidak ada masalah dengan akses perbankan.

Agen BRILink merupakan salah satu usaha yang juga masuk dalam UMKM online. UMKM perlu memperkuat kompentensi manajerial dan pengembangan bisnisnya. Tantangan bisnis saat ini menghadapi tantangan global dan keterbukaan informasi.

“Konsumen semakin dimanjakan dengan berbisnis / transaksi secara online. Pengetahuan produk secara mudah dapat diperoleh dengan adanya teknologi informasi. UMKM perlu melakukan transformasi bisnis menuju bisnis yang menggunakan teknologi digital,” jelasnya.

 

Exit mobile version