Solok, Klikpositif – BPBD Kabupaten Solok memperkirakan jumlah korban dalam peristiwa longsornya tambang di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Giliran Gumanti, Kabupaten Solok sebanyak 22 orang.
Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi menjelaskan, dari informasi yang terus diperbaharui petugas, saat ini tercatat total korban sebanyak 22 orang.
“Ada mis informasi data jumlah korban. Sebelumnya diinformasikan 25 orang, dan dari update yang terus kita lakukan dengan petugas di lapangan, korban terdata sementara hanya 22 orang,” terangnya.
Sulitnya akses dan jauhnya jarak lokasi dari pemukiman terakhir membuat arus informasi juga sedikit lambat. Selain itu, lokasi tidak bisa dijangkau jaringan telekomunikasi, sehingga butuh waktu untuk memastikan jumlah korban.
Dari 22 orang korban, sebanyak 18 orang sudah dievakuasi ke luar. Sementara 4 orang lainnya masih dalam proses evakuasi oleh masyarakat dan tim gabungan.
“Yang sudah keluar 18 orang yang terdiri dari 9 korban meninggal dunia, 6 korban luka berat dan 3 orang luka sedang,” terangnya.
Sementara itu, 4 korban lainnya yang sedang dalam perjalanan terdiri dari 2 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka berat.
“Kita bersama tim gabungan mengupayakan yang terbaik untuk mengevakuasi seluruh korban dari lokasi longsor,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lubang galian tambang di nagari Sungai Abu mengalami longsor, Kamis (26/9/2024). Lokasi yang disebutkan merupakan bekas tambang lama itu tiba-tiba longsor dan menimbun masyarakat yang sedang mendulang emas.
Data awal sementara, petugas mencatat ada 25 orang warga yang menjadi korban, dengan 15 orang meninggal dunia. Namun setelah dilakukan pembaruan informasi, jumlah korban sementara hanya 22 orang.